SuaraRiau.id - Hewan kurban yang akan disembelih di Hari Raya Idul Adha sebaiknya dipuasakan terlebih dahulu selama 12 sampai 24 jam.
Hal tersebut penting agar hewan kurban tidak mengalami stress, darah dapat keluar sebanyak mungkin, dan cukup tersedia energi (glikogen) agar proses rigormortis berjalan sempurna.
Pernyataan itu disampaikan Muhammad Mar'ie Sirajuddin dalam acara Sosialisasi Tuntunan Ibadah di bulan Zulhijah yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta, Minggu (18/6/2023).
“Pengistirahatan ternak penting karena ternak yang habis dipekerjakan jika langsung disembelih tanpa pengistirahatan (dipuasakan) akan menghasilkan daging yang berwarna gelap yang biasa disebut dark cutting meat atau dark firm dry,” katanya dikutip dari laman muhammadiyah.or.id, Selasa (20/6/2023).
Sirajuddin mengungkapkan jika hewan kurban yang tidak dipuasakan akan mengalami stress.
Kualitas daging dari hewan yang stress ini biasa disebut dengan daging DFD atau Dark, Firm and Dry. Sesuai dengan namanya, daging ini biasanya pada sapi yang berwarna gelap (dark), kompak (firm) dan kering (dry), serta nilai akhir pH ≥ 6,2.
Penyebab DFD antara lain jumlah glikogen otot yang sedikit sebelum atau sesaat sebelum pemotongan menyebabkan asam laktat yang terbentuk sedikit.
Selain daging DFD, hewan kurban yang stres akibat tidak dipuasakan juga akan menghasilkan daging Pale Soft Exudative atau PSE.
Diketahui, PSE adalah istilah untuk daging yang berwarna pucat (pale), lembek (soft), dan basah (exudative).
PSE dapat diketahui pada pengukuran pH 45 menit atau satu jam setelah pemotongan. PSE ini lebih sering dijumpai pada karkas babi (5-20%). Penyebab PSE antara lain penurunan pH postmortem yang relatif cepat, sedangkan suhu tubuh masih relatif tinggi (mendekati suhu tubuh), sehingga beberapa protein otot mengalami denaturasi/rusak dan air banyak dilepas.
Sirajuddin menyebut bahwa pengistirahatan hewan kurban dapat dilaksanakan dengan pemuasaan. Pengistirahatan dengan pemuasaan mempunyai maksud untuk memperoleh Berat Tubuh Kosong atau BTK.
BTK yaitu bobot tubuh setelah dikurangi isi saluran pencernaan, isi kandung kencing dan isi saluran empedu.
Membiarkan ternak berpuasa juga akan mempermudah proses penyembelihan bagi ternak agresif dan liar. Selain itu juga diharapkan isi jeroan tidak terlalu banyak tersisa sehingga tidak kontaminasi.
Berita Terkait
-
Kurban Seekor Kambing untuk Satu Keluarga, Boleh atau Tidak? Begini Penjelasan dari kitab Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab
-
Perbandingan Harga Kambing di Baznas, Dompet Dhuafa dan Dharmajaya
-
Tanggal Berapa Puasa Arafah 2023? Cek Hasil Sidang Isbat Idul Adha Terbaru
-
Penderita Hipertensi Jangan Sembarangan! Simak Enam Tips Aman Mengkonsumsi Daging Kurban
-
Cara dan Bacaan Niat Solat Idul Adha Lengkap dengan Teks Latin dan Artinya
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
PSPS Pekanbaru ke Solo usai Lawan Sriwijaya FC, Hadapi Siapa?
-
Bawa Sabu 1 Kg, Pengejaran Debt Collector dan Teman Wanitanya Berlangsung Dramatis
-
Dikha Aura Farming Ketemu Gubri Lagi, Kali Ini Langsung Mendayung Pacu Jalur
-
Warga Siak Ngaku Rekeningnya Diblokir PPATK: Itu Uang Halal, Bukan Hasil Korupsi
-
CEK FAKTA: Surat Undangan Rekrutmen Karyawan PT KAI, Benarkah?