Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 30 Mei 2023 | 10:10 WIB
Ilustrasi sapi kurban Presiden Jokowi. [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]

SuaraRiau.id - Idul Adha 1444 H atau lebaran haji tahun ini jatuh pada tanggal 29 Juni mendatang. Biasanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan bantuan sapi kurban ke berbagai daerah.

Terkait itu, Pemprov Riau melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) sudah melakukan survei beberapa sapi ke sejumlah peternak.

Sapi-sapi tersebut nantinya akan dijadikan sebagai kandidat hewan kurban bantuan Presiden Jokowi pada 2023 ini.

"Ada 4 sapi sudah kita survei yang memenuhi syarat dijadikan alternatif sapi kurban bantu Presiden. Ke 4 sapi itu juga sudah kami ambil sampel untuk diperiksa kesehatannya," kata Kepala Dinas PKH Riau, Herman, Senin (28/5/2023).

Menurut Herman, saat melakukan survei sapi kurban Presiden, pihaknya juga didampingi Balai Veteriner (BVET) Bukittinggi, Sumatera Barat untuk pengambilan sampel.

Dia mengungkapkan jika empat sapi yang dijadikan sebagai kandidat sapi kurban Jokowi, di antaranya sapi jenis Brahman seberat 906 Kg milik peternak Franto Kukuh Sulahi Rio asal Indragiri Hulu (Inhu).

Kemudian, sapi jenis Limosin seberat 934 Kg miliki peternak Abdul Rohman asal Siak. Lalu, sapi jenis Brahman berat 662 Kg miliki peternak Abdul Rohman asal Siak. Terakhir sapi jenis Brahman berat 809 Kg milik BUMDes Jaya Makmur Lestari asal Kampar.

Lebih lanjut, Herman menyebut bahwa setelah hasil pemeriksaan sampel keluar dan 4 alternatif sapi kurban bantuan Presiden itu dinyatakan sehat, maka pihaknya akan melakukan koordinasi dengan tim seleksi sapi kurban bantu Presiden dari pusat.

"Setelah keluar sampel, baru kita komunikasikan ke tim pengadaan sapi bantuan Presiden. Nanti mereka yang memilih satu sapi dan nego langsung harga dengan peternak. Kemudian setelah dipilih, sapi tersebut akan dititip ke peternak dan diawasi oleh dokter hewan sampai hari H (Idul Adha)," terangnya.

"Bahkan nanti setelah hewan kurban bantu Presiden ini dipotong, dagingnya juga dibawa di labor diperiksa kembali untuk memastikan daging kurban itu benar-benar aman dikonsumsi," sambung Herman.

Load More