SuaraRiau.id - Sistem Pemilu proporsional tertutup adalah penentuan calon legislatif yang terpilih bukan atas dasar suara yang diperolehnya. Akan tetapi, mengacu pada dasar perolehan suara partai politik.
Dengan kata lain, meski rakyat memilih salah satu calon, maka suara tersebut menjadi suara partai politik pengusung.
Suara partai politik yang telah mencapai ambang batas kursi bakal diberikan kepada para calon yang diusung berdasarkan nomor urut.
Wakil Ketua Komisi II, Dr H Syamsurizal MM menanggapi perihal adanya isu kembalinya sistem Pemilu proporsional tertutup.
Isu tersebut menyeruak sejak dilakukannya uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang pemilu terkait sistem proporsional terbuka ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurutnya sistem proporsional tertutup peluang untuk masyarakat berpartisipasi politik.
"Sistem proporsional tertutup mengabaikan pendidikan politik yang sudah berjalan di masyarakat saat ini dengan sistem terbuka," kata Syamsurizal dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (4/1/2023).
Kemudian, lanjut dia, peluang untuk membesarkan partai menjadi sangat terbatas karena sempitnya mobilitas penduduk untuk pindah partai.
Syamsurizal mengungkapkan bahwa pada sisi lain, hal itu akan menambah peluang nepotisme di dalam partai yang dikuasai oleh pihak tertentu di dalam partai.
Ia juga menyampaikan, sistem proporsional tertutup menyusutkan kualitas anggota legislatif.
“Kualitas Anggota Legislatif kurang menjanjikan karena partai hanya diisi oleh orang-orang yang sudah lama bercokol di ruang-ruang tertentu,” jelas Ketua DPW PPP Riau itu.
Ditambah lagi bahwa Pemilu sistem proporsional tertutup menetapkan bahwa Penentu Kursi Anggota Parlemen diterapkan dengan Nomor Urut.
Hal tersebut berarti menutup peluang pihak nonpartai untuk ikut serta mencalegkan diri karena hampir mustahil mereka memperoleh posisi nomor urut yang relatif di atas atau nomor kecil.
Lebih lanjut, Syamsurizal menegaskan bahwa bawah sistem proporsional akan merubah perimbangan kualitas anggota legislatif hanya didominasi oleh pengurus partai.
"Kita ingin melihat putra putri terbaik bangsa untuk dapat ikut serta dalam kontestasi politik, berjuang dengan gagasan ideal dan kritis, berkolaborasi untuk memajukan bangsa," harapnya.
Tag
Berita Terkait
-
Ketum PBNU Gus Yahya: Sistem Proporsional Tertutup Kurangi Hak Langsung Pemilih
-
Keras! Fraksi PKB Singgung PDIP Soal Sistem Proporsional Tertutup: Disukai Partai yang Sedikit Otoriter
-
Adu Kuat PAN Vs Partai Ummat Berebut Suara Di Pemilu 2024, Siapa Unggul?
-
Ketimbang Buru-buru Sebut Nama, Partai Ummat Pilih Diskusi Dulu Kriteria Capres yang Dibutuhkan
-
Partai Ummat Enggan Buru-buru Menyatakan Dukungan Capres: Terlalu Pagi, Terlalu Dini
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Free Fire Hadirkan Emote Pacu Jalur, Angkat Tradisi Riau ke Dunia Game
-
Terungkap Pelaku Kasus Beras Oplosan di Riau, Kapolda: Pemain Lama
-
Kabar Lahan SRL Disegel Pemerintah Terkait Karhutla, Apa Kata Ketua APHI Riau?
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif