SuaraRiau.id - Polemik perkara dana bagi hasil minyak bumi dan gas (DBH Migas) menjadi sorotan usai Bupati Meranti Muhammad Adil menyinggungnya di hadapan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Seiring dengan hal tersebut, Gubernur Riau Syamsuar meminta rekonsiliasi penghitungan lifting daerah penghasil migas diaktifkan kembali.
Menurut Syamsuar hal itu dasari dari temuan adanya perbedaan data perhitungan lifting dan produksi migas yang dibahas dalam rapat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada Selasa (20/12/2022).
Diketahui, rapat tersebut dihadiri Kementerian ESDM, Kemenkeu, Pemprov Riau dan Pemkab Kepulauan Meranti.
"Dulu ada rekonsiliasi data ke daerah secara rutin membahas lifting tersebut tiga bulan sekali. DBH juga begitu," terang Gubernur Syamsuar dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (21/12/2022).
Dia mengungkapkan bahwa rekonsiliasi lifting migas ini bertujuan agar tercapai kesepahaman antara pusat dan daerah penghasil berkaitan dengan DBH.
Sehingga, lanjut Syamsuar, perbedaan data antara pusat dan daerah penghasil dapat dihindari.
"Jadi kita bisa bandingkan data dari provinsi, kabupaten dan bersama Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan dan Kemendagri," ucapnya.
Syamsuar menyebut saat ini lifting migas di tahun 2022 turun jadi 49 juta dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 66 juta untuk DBH migas se-Riau.
Ia pun menanyakan bagaimana prognosa lifting, apakah terhitung Juni atau September, atau sampai Desember.
"Jadi artinya kalau bulan Juni, barangkali kemungkinan ada lagi yang akan dibayar dari Kemenkeu, karena perhitungan 2023 ini menurut kami jauh kali kurangnya, artinya prognosa dari lifting ini sehingga sangat mempengaruhi," tegasnya
Seiring dengan itu, perbedaan data lifting minyak terjadi di Kabupaten Kepulauan Meranti. Pada tahun 2021 lifting turun jadi 1,1 juta dari sebelumnya 1,5 juta. Padahal, sebut Syamsuar, ada sumur minyak baru, jadi harusnya ada kenaikan angka dari 1,5 juta sebelumnya.
"Itu makanya tadi Pak Bupati (Meranti) memperjuangkan ini, karena ada perbedaan yang sangat mendasar antara 2021 dan 2022," tambahnya
Hingga kini, rapat masih dilakukan lebih teknis. Sehingga ada kecocokan data antara pusat dan daerah untuk DBH migas oleh Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri.
Berita Terkait
-
Ribut-ribut Bupati Adil Berbuah Manis, Pemerintah Bakal Bayar Kekurangan DBH Meranti
-
Adil Singgung Kemiskinan Ekstrem, Kemenkeu Ungkap Ratusan Miliar Belum Dinikmati Warga Meranti, ke Mana Uangnya?
-
Bupati Meranti Manut Kemendagri, Perkara DBH Migas Mulai Temui Titik Terang
-
Kaltim Posisi Ke-4, 10 Daerah Ini Dapat ReJeki Nomplok karena Terima DBH Migas
-
Kemenkeu Balas Caci Maki Bupati Meranti, Ungkap Data Keuangan Terbaru
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Buyback Saham Jadi Langkah Strategis BRI Perkuat Kepercayaan Investor dan Dukung SDM Perseroan
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 100 Juta, Pas buat Pemula atau Keluarga Muda
-
Dermaga 1 Pelabuhan Roro Bengkalis Ditutup hingga 15 Desember 2025
-
6 Mobil Bekas 70 Jutaan Rekomendasi Terbaik untuk Anak Muda dan Wanita Karier
-
3 Suzuki Ertiga Matic Bekas 2025, Mobil Pilihan Keluarga dengan Harga Bersahabat