Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 14 November 2022 | 19:11 WIB
Warga Siak mengungsi di tempat seadanya akibat banjir merendam pemukiman mereka beberapa hari terakhir ini. [Ist]

SuaraRiau.id - Banjir merendam pemukiman warga di Siak beberapa hari terakhir ini. Akibatnya, ratusan Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Menyikapi itu, Wakil Bupati Siak Husni Merza meminta warga yang terdampak banjir Siak untuk tetap bersabar.

Husni mengungkapkan bahwa banyak kendala yang dihadapi pemerintah daerah (Pemda) dalam mengantisipasi luapan debit air sungai yang tak kunjung surut ditambah cuaca terus hujan.

Selain itu, tambah Husni, topografi daerah yang terendam banjir rata-rata sedikit rendah atau lembah sehingga air dari sungai gampang meluap.

"Jadi kami mohon untuk masyarakat bersabar karena memang kita juga terbatas apalagi alat tak bisa diturunkan, tetapi tetap kita pantau," jelas Husni usai rapat paripurna di Kantor DPRD Siak, Senin (14/11/2022).

Lebih lanjut, Husni menyatakan bahwa Pemda Siak juga belum menetapkan status siaga banjir.

Namun, klaim Husni, pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kondisi masyarakat di lapangan.

"Sejauh ini kita belum melakukan status siaga banjir, cuma kita sudah dapat instruksi dari Mendagri agar melaporkan secara rutin soal bencana banjir di daerah masing-masing," jelas Husni.

Husni berangan akan membangun posko banjir di kabupaten serta di kecamatan-kecamatan yang daerahnya terdampak banjir.

"Ini yang lagi kita bicarakan tempatnya apakah di Kantor BPBD atau di Mess Pemda," katanya.

Terpisah, Penghulu Kampung Benteng Hilir M Rasyid mengatakan, hingga saat ini sedikitnya ada 300 rumah warga yang terendam banjir akibat luapan air dari perusahaan dan curah hujan yang tinggi.

"Sekarang 300 KK yang terendam banjir," kata M Rasyid.

Diakui Rasyid, saat ini pihaknya baru saja mendapat bantuan dari Dinas Sosial Siak, Polres Siak berupa sembako untuk warga yang terdampak.

"Kalau dari perusahaan di wilayah sini nihil bantuan," ungkap Rasyid.

Disampaikan Rasyid, pihaknta juga menolak bantuan yang diberikan PT Arara Abadi berupa 80 karung beras.

"Ya kami tolak, karena cuma 80 karung beras sementara yang terdampak akibat banjir itu ada 300 KK. Kami tidak mau ada masalah," jelasnya.

Sementara itu, Edi warga Kampung Benteng Hulu yang rumahnya terdampak banjir mengatakan sudah seminggu rumahnya terendam banjir dan belum mendapat bantuan.

"Udah seminggu rumah kami terendam banjir. Tak ada tu bantuan, bantuan dari Allah aja lah lagi," kata Edi.

Edi menceritakan, saat ini ia juga kesulitan untuk pergi ke kebun karena akses jalannya juga terendam air cukup dalam.

"Mau kekebun juga banjir, kami tak bisa panen sawit, tak bisa deres getah. Hazab kami bang," ungkap Edi.

Kontributor : Alfat Handri

Load More