Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 13 November 2022 | 17:54 WIB
Pameran seni rupa bertema JEDA digelar di Galeri Hang Nadim (GHN), Anjungan Kampar di Kompleks Bandar Seni Ali Haji (Bandar Serai) atau purna MTQ Jalan Sudirman Pekanbaru.

SuaraRiau.id - Sebuah pameran seni rupa bertema JEDA digelar di Galeri Hang Nadim (GHN), Anjungan Kampar di Kompleks Bandar Seni Ali Haji (Bandar Serai) atau purna MTQ Jalan Sudirman Pekanbaru.

Pameran yang diikuti beberapa seniman Pekanbaru tersebut rencananya dibuka dari 12 hingga 30 November mendatang.

Kepala GHN, Furqon Elwe dalam menyatakan bahwa jika dianalogikan ekosistem seni rupa adalah sebuah rumah besar dan GHN merupakan kamar yang menjadi bagian dari rumah.

Kepala Galeri Hang Nadim (GHN), Furqon Elwe menjelaskan ke pengunjung pameran seni rupa JEDA di Anjungan Kampar Kompleks Bandar Seni Ali Haji (Bandar Serai) atau purna MTQ Jalan Sudirman Pekanbaru.

"Adakalanya sebuah pertanyaan mampu menghentikan gerak kita yang sedang dalam kecepatan penuh." kata kartunis senior Riau saat pembukaan pameran di Anjungan Kampar, Sabtu (12/11/2022) malam.

"Mendadak tersadar, lalu menepi. Berjeda sejenak," sambungnya seolah menganalogikan pameran tersebut.

Diketahui, GHN mengadakan beberapa event dalam kurun waktu enam bulan terakhir diantaranya Pameran Kaligrafi Kontemporer Riau pada April-Mei 2022 dan Art Exhibitions-Bandar Serai Festival pada Juni 2022.

Selain itu ada Pameran Seni Rupa Ketidakseimbangan September 2022 dan Ketidakseimbangan II sekitar Oktober 2022 setra Pameran Seni Rupa JEDA pada 12-30 November 2022.

"Dengan rekam jejak singkat seperti itu, maka setakat ini GHN hanya berani memposisikan diri sebagai 'si orang rumah' yang baru bisa membuat hidangan sahaja di rumah besar tersebut," jelas Furqon.

Baginya, GHN punya keterbatasan yang sementara hanya bisa menghubungkan seniman dengan ekosistem seni.

Furqon pun lalu menganalogikan seniman sebagai petani, nelayan, peternak yang menghasilkan padi, sayur, buah, ikan dan daging terbaik untuk dimasak dan kemudian mencoba menghidangkan menu lezat nikmat serta bergizi kepada tamu rumah besar itu.

Sementara kurator pameran, Fachrozi Amri berhadap Pameran JEDA menjadi corong atau wadah baru bagi pergerakan seniman muda di Riau. Selain itu juga memberikan kontribusi bagi peradaban kebudayaan di tanah Melayu ini.

"Tetapi seiring waktu pemikiran dan arah berkarya seniman Riau harus selalu dijaga, dikoreksi/dikritisi hingga pendalaman sebagai upaya mentransfer persoalan-persoalan hidup yang dialaminya dapat bersentuhan langsung pada pembacaan fenomena, sehingga dapat mempengaruhi ekosistim seni rupa itu sendiri dan masyarakat luas," kata Fachrozi dalam ulasannya.

Ia pun ingin apa yang dihadirkan dalam pameran membuat para pengunjung merasakan sensasi-sensasi atas kejadian dalam "JEDA" tersebut.

Pameran seni rupa ini diikuti seniman ternama di Pekanbaru di antara Acong, Afrian, Akil AKA QM07, Alza Adrizon, Bella Olivia, Bom Bom/Bless Studio, Biro Visual Artistik, Evelyn Stevie, Jati Wahyono, Junaidi dan Jefri.

Selain itu ada nama Rahmat, Raihan Geraldi, Rads, Rizqon Khoir, Salman/Gerik Jari, Sigit/Bless Studio, Simo, Tasya Shafira, Zul Amri.

Load More