Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 01 November 2022 | 09:04 WIB
Gubernur Riau Syamsuar. [Ist/mediacenter riau]

SuaraRiau.id - RSUD Arifin Achmad Pekanbaru beberapa hari ini menjadi sorotan lantaran diduga tak melayani pasien dengan baik. Gara-gara itu, keluarga pasien sempat meradang kepada petugas rumah sakit.

Seiring dengan itu, Gubernur Riau Syamsuar menanggapi soal adanya isu jual beli darah di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru tersebut.

"Tadi ada wartawan yang tanya, katanya ada yang jual beli darah, aku bilang mana orangnya, tunjukkanlah," kata Syamsuar usai rapat paripurna di DPRD Riau dikutip dari Antara, Senin (1/11/2022).

Gubernur Syamsuar menyebut bahwa selama kepemimpinannya belum pernah mendengar informasi seperti itu. Tapi jika ada, tentu oknum tersebut akan ditindak.

"Kalau memang ada ya kita tindaklah, kan tak patut tu pegawai rumah sakit jual beli darah. Saya dah 4 tahun ni, belum pernah saya dengar itu," ujarnya.

Dia mengatakan, selama ini rumah sakit milik Riau itu bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) untuk menyediakan stok darah. Jika ada yang berani bermain tentu akan sangat mudah diketahui.

"Kita kan di Riau ni kerjasama dengan PMI, ada relawan yang mengumpulkan darah juga, belum pernah ada suara seperti itu yang saya dengar. Tapi kalau memang ada, kita tindaklah," sambungnya.

Munculnya isu jual beli darah di RSUD Arifin Achmad ini, berawal dari keributan di rumah sakit tersebut gara-gara tidak ada stok darah dan alat transfusinya.

Petugas Bank darah sebelumnya mengaku tak memiliki stok darah saat pasien akan melakukan kemoterapi. (Antara)

Load More