Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 30 Oktober 2022 | 17:41 WIB
Ilustrasi Kapal Feri. [Istimewa]

SuaraRiau.id - Pemprov Riau menargetkan pembangunan pelabuhan penyeberangan kapal feri Dumai-Melaka (Malaysia) mulai dilakukan pada tahun 2023 mendatang guna melancarkan kegiatan perekonomian dan pariwisata.

Gubernur Riau Syamsuar mengatakan sejauh ini Kementerian Pengangkutan Malaysia sudah bertemu dengan Kementerian Perhubungan RI guna membahas rencana pembangunan layanan penyeberangan yang menghubungkan dua negara itu.

"Pemerintah kita sudah siapkan anggaran. Tapi tahun depan baru bisa dibangun. Nantinya, pelabuhan Roro (roll on-roll off) di Malaysia itu berada di Tanjung Beruas, di Melaka," sebut Syamsuar dikutip dari Antara, Minggu (30/10/2022).

Gubernur Syamsuar berharap agar Malaysia bisa menyesuaikan dengan agenda Indonesia karena target Indonesia bisa selesai pembangunannya pada tahun 2024.

"Harapan kita di tahun 2024 sudah operasional. Mudah-mudahan tak ada perubahan," tegas Syamsuar.

Untuk mendukung pembangunan pelabuhan Roro Dumai Melaka tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan sudah menyiapkan anggaran.

Sementara dari pemerintah daerah sudah menghibahkan aset provinsi maupun Kota Dumai ke Kementerian Perhubungan untuk pembangunan pelabuhan tersebut.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Malaysia, Datok Seri Hamzah bin Zainudin telah berdiskusi dengan Gubernur Riau terkait rencana pembangunan konektivitas kapal feri Dumai-Melaka itu setelah pertemuan Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) beberapa waktu lalu.

Mendagri Malaysia juga menyambut baik pembangunan pelabuhan di Melaka dan akan disampaikan melalui Sidang Kabinet Malaysia.

Saat ini Malaysia telah memberikan kemudahan ekspor dari Indonesia ke Negeri Jiran tersebut sehingga diharapkan dengan adanya jalur dari Dumai ke Melaka semakin memperlancar kegiatan perdagangan kedua negara.

Syamsuar berharap kondisi ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat Indonesia dan Riau pada khususnya sehingga dapat meningkatkan perekonomian Riau, Indonesia dan Malaysia.

"Karena banyak potensi-potensi lainnya yang bisa dikembangkan," ujar Syamsuar. (Antara)

Load More