Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 03 Oktober 2022 | 06:18 WIB
Ultras Garuda bersama Gabungan suporter klub di Indonesia melakukan aksi 1000 lilin dan tabur bunga di depan Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraRiau.id - Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi memastikan seluruh kompetisi selain Liga 1 Indonesia 2022-2023 tetap berjalan usai tragedi Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).

"Yang dihentikan hanya Liga 1," ujar Yunus dikutip dari Antara, Minggu (2/10/2022).

PSSI dan operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama satu pekan, mulai Minggu (2/10/2022), setelah kerusuhan yang pecah di Kanjuruhan menewaskan lebih dari 100 orang.

Namun, kompetisi lain seperti Liga 2 dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, di mana Grup B berlangsung di Stadion Pakansari, Bogor, pada 1-9 Oktober, tetap bergulir.

Kompetisi sepak bola belia yakni Elite Pro Academy (EPA) juga tetap dilaksanakan. Pada Minggu (2/10/2022), EPA menuntaskan dua final untuk sektor U-16 dan U-18.

Khusus untuk Liga 2 2022-2023, PSSI meminta panitia pelaksana pertandingan di semua lokasi laga untuk meningkatkan kewaspadaan agar peristiwa di Stadion Kanjuruhan tidak terulang.

"Panpel klub diinstruksikan untuk mengambil langkah-langkah antisipatif," tutur Yunus.

Sementara untuk pelaksanaan laga Grup B Kualifikasi Piala Asia U-17 2023 di Stadion Pakansari, Cibinong, PSSI yakin semua laga berjalan lancar karena tidak ada pengerahan suporter dalam jumlah besar.

Meski begitu, PSSI tetap akan mengoordinasikan keamanannya dengan pihak berwajib.

Kericuhan di Stadion Kanjuruhan terjadi ketika suporter Arema FC, Aremania, merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2022-2023.

Polisi kemudian menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.

Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar. Itu membuat banyak dari mereka yang terhimpit dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit menyatakan sebanyak 125 orang meninggal dunia akibat kejadian tersebut. (Antara)

Load More