Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 15 September 2022 | 14:27 WIB
Aksi demonstrasi di Kabupaten Sarolangun yang dilakukan mahasiswa sempat ricuh saat menginginkan audiensi pada Kamis (15/9/2022). [Metrojambi.com]

SuaraRiau.id - Aksi demonstrasi dengan tuntutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan mahasiswa di Kabupaten Sarolangun diwarnai kericuhan pada Kamis (15/9/2022).

Demonstrasi mahasiswa menggelar aksi di dua tempat berbeda. Dalam aksinya, mahasiswa mengaku sempat dapat perlakuan kasar dari petugas pengamanan.

Korlap aksi dari STAI Ma'arif Sarolangun, Rio Rafik mengatakan, mahasiswa dipukul mundur usai keinginan audiensi di ruang rapat paripurna dewan ditolak.

"Bapak-bapak aparat hari ini melakukan tindakan refresif terhadap kami," ujarnya seperti dikutip Metrojambi.com-jaringan Suara.com.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Demonstran Tolak BBM Naik, Datang Langsung Coba Terobos Barikade Kawat Berduri

Lantaran itu, mahasiswa mengancam, bakal menurunkan massa yang lebih banyak lagi dengan membentuk aliansi mahasiswa se-Kabupaten Sarolangun untuk menolak kenaikan harga BBM.

Dari pantauan Metro Jambi di lokasi, awalnya puluhan mahasiswa menyampaikan aspirasi di persimpangan kompleks perkantoran Bupati Sarolangun.

Aksi mahasiswa kemudian dilanjutkan ke depan Gedung DPRD Sarolangun.

Terjadi aksi saling dorong hingga puluhan mahasiswa yang didominasi perempuan dipukul mundur petugas keamanan.

Untuk diketahui, aksi penolakan kenaikan BBM dilakukan di berbagai wilayah yang ada di Indonesia sejak beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Polisi Pasang Dua Lapis Kawat Berduri Antisipasi Ricuh Demo BEM SI Tolak BBM Naik

Seperti di Jakarta, aksi dipusatkan di Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang dilakukan massa dari BEM Seluruh Indonesia.

Load More