Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 12 September 2022 | 09:19 WIB
Farhat Abbas [Instagram]

Menurut Farhat Abbas kasus ini bukan pembunuhan berencana karena hanya perselingkuhan yang gagal dan mengakibatkan Brigadir J tewas dibunuh oleh Ferdy Sambo.

"Menurut saya ini bukan pembunuhan berencana, tapi perencanaan perselingkuhan yang gagal sehingga menyebabkan kematian pada penyelingkuh tersebut," ujar Farhat.

Farhat mengatakan jika keluarga Brigadir J tidak seharusnya memaksakan kehendak jika anaknya dibunuh tanpa ada permasalahan sebelumnya karena jika memang terbukti Brigadir J pernah melakukan tindakan yang dilarang agama maka hal ini akan membutikan terjadinya pembunuhan.

"Harusnya keluarga dari Joshua juga yang saat ini menjadi pahlawan, tidak boleh memaksakan kehendak seolah-olah kejadian sebenarnya adalah anaknya dibunuh tanpa ada persoalan. Kalau suatu saat memang terbukti bahwa Joshua pernah tidur dengan ibu dan pernah melakukan tindakan yang melanggar agama, ya dia harus menyadari bahwa itulah penyebab pembunuhan," ujar Farhat.

Pernyataannya ini mendapatkan kritikan dari warganet yang menilai seharusnya Farhat Abbas tidak sembarangan berbicara.

“Pengacara gak bermutu kok di undang wawancara. Menambah keruh sikon. Undanglah orang2 yang bermutu bang Uya seperti bu Irma yang cerdas, banyak orang yang simpati makanya bu Irma dijuluki Srikandi Indonesia Seorang aktivis wanita Indonesia yang membela kebenaran dan keadilan. Jangan pengacara ini,” ujar netizen.

“Saya cuma respek dan salut luar biasa untuk pengacara Brigadir j yaitu bang kamaruddin,bang martin,bang johnson dan team pengacara brigadir J juga ibu irma hutabarat mreka menegakkan keadilan dan kebenaran tanpa dibayar, tanpa pamrih upah kalian besar di surga demi kemanusiaan membela yang terzolimi,dikambing hitamkan,difitnah dengan keji,” kata netizen.

“Justru polisi yg menyala gunakan hukum dan keadilan itu yang harus dihukum seberatnya,” sahut netizen lainnya.

Load More