SuaraRiau.id - Kembalinya ekspor minyak Iran yang dikenai sanksi ke pasar global berdampak pada harga minyak dunia.
Selain itu, pengaruh kekhawatiran bahwa kenaikan suku bunga AS akan melemahkan permintaan bahan bakar.
Harga minyak turun sekitar dua dolar AS pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), menghentikan kenaikan dua hari berturut-turut.
Melansir Antara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober kehilangan 2,37 dolar AS atau 2,5 persen, menjadi menetap di 92,52 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Baca Juga: Mobil Injeksi Kalian Boros Bensin? Bisa Jadi Ini Penyebabnya
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot 1,88 dolar AS atau 1,9 persen, menjadi ditutup pada 99,34 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Para pedagang mempertimbangkan kemungkinan kesepakatan nuklir Iran, yang dapat membawa minyak Iran kembali ke pasar.
Pembicaraan antara Uni Eropa, Amerika Serikat dan Iran untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 terus berlanjut, dengan Iran mengatakan pihaknya telah menerima tanggapan dari Amerika Serikat terhadap teks "final" Uni Eropa untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.
"Tidak ada yang ingin terjun ke sini dan berkomitmen pada posisi ukuran ketika Anda bisa disergap oleh berita utama Iran pada saat tertentu," kata Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho, mengutip volume perdagangan yang tipis selama sesi tersebut seperti dikutip oleh Reuters.
Investor juga menunggu pernyataan yang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat oleh Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di Simposium Kebijakan Ekonomi Fed Kansas City di Jackson Hole, Wyoming.
Baca Juga: Hainan China Larang Penjualan Mobil Berbahan Bakar Minyak Mulai 2030
"(Pasar) sedikit khawatir tentang apa yang akan dikatakan Jerome Powell besok tentang kenaikan suku bunga," kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures di Chicago.
Sementara itu, pelaku minyak menilai prospek pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang secara kolektif dikenal sebagai OPEC+.
Menteri energi Arab Saudi mengindikasikan awal pekan ini bahwa ada keterputusan antara harga berjangka dan fundamental, dan bahwa OPEC+ memiliki sarana untuk menghadapi tantangan pasar termasuk memotong produksi kapan saja dan dalam bentuk yang berbeda. [antara]
Berita Terkait
-
Trump Ancam Bom Iran! Reaksi Keras Jika Tolak Negosiasi Nuklir
-
Dubes Iran Bongkar Kebohongan Zionis Israel: Isu Syiah-Sunni Hanya Taktik Pecah Belah!
-
Dubes Iran: Zionis Israel Ciptakan Opini Publik Agar Genosida Palestina Terlihat Biasa
-
Toyota Indonesia: Kerja Sama Bahan Bakar Terbarukan dengan Global South Bisa Atasi Ancaman Trump
-
Sosok Najmi Alvaro: Bocah Asal Kalteng Viral di Iran, Juara Dunia MTQ Bikin Juri Tak Henti Bertakbir
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Kabar Pemkot Pekanbaru Beli Alphard di Tengah Janji Prioritaskan Masyarakat
-
Program UMKM EXPO(RT) dari BRI Jadi Andalan Unici Songket Silungkang untuk Perluas Bisnis
-
Pemudik Nyaman, Posko Mudik BUMN dari BRI Sediakan Cek Kesehatan Gratis Saat Arus Balik Lebaran 2025
-
Jalan Lintas Siak-Buton Banjir, Kendaraan Sulit Lewat
-
Sambut Arus Balik, Posko Mudik BUMN PNM di Balikpapan dan Padang Siap Layani Pemudik