Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 19 Juli 2022 | 13:17 WIB
Ilustrasi - Pelabuhan di Dumai yang mendukung kegiatan ekspor CPO asal Riau. [Antara]

SuaraRiau.id - Harga CPO atau minyak sawit mentah mulai naik di sesi awal perdagangan pada Jumat (15/7/2022). Harga CPO sempat merangkak naik nyaris 5 persen.

Kenaikan harga CPO terjadi lantaran kekhawatiran produksi minyak sawit mentah Malaysia berkurang setelah Indonesia membekukan rencana mengirim tenaga kerjanya ke Malaysia.

"Malaysia sedang mengalami krisis tenaga kerja asing dan membutuhkan sebanyak 120.000 pekerja untuk memproduksi CPO. Di mana sebanyak 80% pekerja CPO di Malaysia merupakan pekerja asing yang mayoritas berasal dari Indonesia," ujar Kabid Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja, Selasa (19/7/2022).

Selain itu, kenaikan harga CPO pekan ini, tak terlepas dari kebijakan pemerintah Indonesia karena Indonesia merupakan produsen terbesar CPO dunia.

Maka kebijakan pemerintah sekecil apapun, tentunya akan berdampak pada pergerakan harga CPO dunia.

Defris mengatakan, Pemerintah Pusat telah menetapkan tarif retribusi baru dan insentif sebagai upaya untuk meningkatkan ekspor karena tangki penyimpanan penuh.

"Insentif sementara berupa pajak ekspor CPO 0% ini dimaksudkan agar ekspor bisa mengalir sehingga tangki bisa cepat dikosongkan dan tandan buah segar (TBS) petani bisa terserap," jelasnya.

Indonesia juga akan meningkatkan kandungan bahan bakar berbasis minyak sawit dalam biodieselnya menjadi 35% dari 30% yang dikenal sebagai B35 yang akan dimulai pada 20 Juli agar sebagian dari kelebihan minyak dapat terserap.

"Outputnya dari kebijakan ini kita berharap akan berdampak terhadap kenaikan harga TBS petani," jelasnya.

Load More