Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 11 Juli 2022 | 11:20 WIB
Oknum polisi Polres Siak bawa sabu ditangkap BNN. [Ist]

SuaraRiau.id - Kasus dugaan oknum polisi Polres Siak inisial E yang tertangkap oleh BNN terkait kepemilikan narkotika jenis sabu seberat 50 Kg di Kota Dumai menuai sorotan dari masyarakat.

Bahkan kabar penangkapan itu membuat syok pihak keluarga oknum polisi berpangkat Aipda tersebut.

Oknum anggota polisi tersebut menjadi sorotan bukan karena status yang melekat pada dirinya melainkan kebiasaanya setiap hari yang mengajak masyarakat untuk melaksanakan salat 5 waktu berjamaah di masjid.

Diungkap salah satu keluarga Aipda E kepada Suara.com keseharian E dalam menjalankan aktivitas.

Menurutnya, E merupakan salah seorang yang taat beragama. Tak jarang E mengajak warga untuk melaksanakan salat lima waktu ke masjid untuk berjamaah.

"Dia itu tak pernah tinggal salat lima waktu berjamaah. Delapan tahun terakhir banyak perubahan terjadi pada dirinya. Dia terus mengingatkan kami keluarga untuk salat jamaah di masjid," kata dia kepada Suara.com di kediamannya, Sabtu (9/7/2022).

Disampaikannya, keluarga sangat terkejut atas peristiwa yang sedang dialami E. Pihak keluarga masih belum menyangka E melakukan transaksi barang haram tersebut.

"Jujur kami keluarga tak menyangka E berbuat seperti itu. Bahkan sampai hari ini kami keluarga belum mengetahui secara pasti bagaimana kejadian itu bisa terjadi," bebernya.

Lebih lanjut dikatakannya, sebelum E tertangkap BNN pada Jumat (8/7/2022) siang, E sempat bepergian ke Kota Pekanbaru bersama ibu kandungnya untuk mencari perlengkapan sekolah anaknya.

"Jadi pada Rabu itu E pergi ke Pekanbaru sama Emaknya untuk beli perlengkapan sekolah anaknya. Bahkan E menginap di Pekanbaru dan besoknya baru pulang," kata Dia.

Setelah itu, kata dia lebih jauh, keluarga juga tidak mengetahui secara pasti kapan E berangkat ke Kota Dumai.

"Ke Dumai nya kami tak tahu kapan, kami pas Jumat malam baru dapat kabar melalui kakaknya kalau E tertangkap BNN," ujarnya.

Ditambahkannya, saat ini kondisi orangtua E masih syok atas peristiwa tersebut.

"Jadi istrinya sama kakaknya lagi kroscek ke Pekanbaru tentang kondisi terupdate dia," sebutnya.

Disinggung soal pakaian yang dipakai oleh E dari foto yang beredar saat tertangkap BNN, ia tak menampik hal tersebut.

"Kalau baju merah itu memang biasa juga dia pakai. Tapi tak pernah pulak saya lihat dia berkacamata. Ntahlah kami pun bingung. Bantu doakan supaya semua baik-baik saja dan dia tidak terlibat apa-apa," pungkasnya.

Perasaan heran tak hanya dirasakan oleh keluarga bahkan warga di Kampung Benteng Hulu juga turun terkejut atas peristiwa tersebut.

Seperti diungkapkan salah seorang warga bernama Miswanto, disampaikanya ia masih tak percaya bahwa E melakukan hal tersebut.

Menurutnya, E sosok rajin ibadah dan tak pernah melakukan hal yang aneh.

"Hampir semua warga disini tau kalau dia memang orang yang rajin beribadah. Kadang kami selalu diingatkan untuk jangan tinggalkan salat lima waktu berjamaah di masjid," ungkapnya.

Ia pun masih tidak percaya E melakukan itu dengan semerta-merta.

"Semacam tak yakin kami dia melakukan itu. Ya semoga aja semua baik-baik saja," tuturnya.

Diketahui, Tim BNN Pusat mengamankan oknum polisi Aipda E di parkiran hotel Jalan Sudirman Dumai pada Jumat (8/7/2022).

Belakangan diketahui, Aipda E bertugas di Polres Siak.

BNN Riau membenarkan penangkapan dilakukan BNN Pusat, sementara Polda Riau menyebut bahwa jika terbukti, Aipda E terancam hukumam tegas.

Kontributor : Alfat Handri

Load More