Ia pun mengutip hadis riwayat Ahmad dari Abdullah Ibn 'Umar ra yang menyatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda, Ada tiga golongan yang diharamkan memasuki surga; pecandu khamar, orang yang durhaka, dan dayyuts yaitu orang yang tak peduli/membiarkan keluarganya melakukan perbuatan keji.
Buah dari menjaga marwah yang berakar dari kata muruàh itu akan melahirkan 'izzah'.
Jadi, sebenarnya banyak istilah yang dipakai dalam perdebatan tentang marwah namun tidak dipahami sesuai maknanya.
"Terkait reaksi 'manggaritih' para tokoh dalam menyikapi 'babiambo' itu, apakah karena menjaga marwah? Jawaban husnuzzhannya adalah iya," terang Gusrizal.
"Hakikatnya, biarlah waktu dan sikap akan menjawab pertanyaan itu dan tak perlu tergesa membuat kesimpulan dari berbagai kemungkinan agar jangan sampai jatuh kepada penghakiman terhadap ranah yang tidak dalam jangkauan manusia," sambungnya.
Setiap kata yang termaktub dalam falsafah itu adalah petunjuk tekhnis pengamalan syara' tentang tanggung jawab seorang pemimpin di ranah Minang yang menghantarkan dirinya untuk bersedia memikul amanah berat.
Semua tokoh dan pemimpin yang tersentak dengan masalah babiambo ini sangatlah tak patut berhenti dengan terluahnya kata permohonan maaf dari pelaku.
"Saya hanya berharap agar perkokohlah pagaran kampung dan perkuatlah 'paga nagari'. Kalau sekali ayam jantan sudah mengipaskan sayapnya dan melompat berkokok nyaring, sudah sepatutnya mengasah susuhnya," kata Buya Gusrizal.
Ia menyebutkan sudah saatnya para tokoh Minang memperlihatkan susuhnya dan membulang tajinya untuk suatu pertarungan bermartabat guna mempertahankan marwah agar jangan berulang malu tercoreng di kening.
"Segala yang terkait dengan adat Minangkabau, tak boleh lagi dipisah oleh siapapun dari ruhnya yaitu Islam. Makanan tradisinya harus halal, sikap prilakunya harus syar'i dan simbol budayanya harus Islami," jelasnya.
Tag
Berita Terkait
-
Usai Rendang Babi, Kini Heboh Nasi Uduk Aceh dengan Dendeng Babi di Jakarta
-
Heboh Soal Rendang Babi, Gus Miftah: Sejak Kapan Ya Rendang Punya Agama
-
Macan Dahan Masuk Dapur Rumah Warga Pasaman, Ini Kata BKSDA Sumbar
-
Galanggang Silek Tradisi, Jalan Mengembalikan Identitas Budaya Minangkabau
-
Niat Sindir Kasus Nasi Padang Babi, Awkarin Dianggap Blunder: Malu-maluin Diri Sendiri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Demo Polemik Lahan TNTN Diwarnai 'Teror' SMS Blast dari Nomor Misterius
-
4 Mobil Lawas Ikonik Toyota, Desain Timeless Paling Dicari Penggemarnya
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
Tumbuh Signifikan, Tabungan Emas Holding Ultra Mikro BRI Naik 66,9% Tembus 13,7 Ton
-
Koalisi Masyarakat Datangi Kejati Riau, Ungkap Tuntutan Terkait Polemik TNTN