Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Minggu, 12 Juni 2022 | 08:08 WIB
Tangkapan layar video penganiayaan siswa oleh pelajar yang lain di Pekanbaru. [Instagram/pkukehilangan]

SuaraRiau.id - Media sosial dihebohkan dengan video viral yang memperlihatkan seorang siswa dengan busana melayu tampak dianiaya oleh sesama pelajar di Pekanbaru.

Dalam video yang beredar tersebut, seorang pelajar yang menggunakan pakaian berwarna biru tampak ditendang oleh pelajar lain yang mengenakan pakaian melayu berwarna merah muda.

Diduga korban seorang diri, sementara pelajar yang melakukan penganiayaan berjumlah lebih dari 5 orang.

Peristiwa pengeroyokan itu diduga terjadi sepulang sekolah. Dari informasi, peristiwa penganiayaan terhadap sesama pelajar itu disebutkan terjadi di kawasan belakang hotel Aryaduta, kota Pekanbaru, Riau.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Riau, M Job Kurniawan mengatakan bahwa mengecek peristiwa memilukan itu.

"Nanti kami cek, terima kasih infonya," kata dia, Sabtu (11/6/2022).

Saat ini pihaknya tengah mencari tahu peristiwa viral tersebut melibatkan pelajar asal sekolah mana. Jika ditemukan, bukan tidak mungkin Disdik memberikan teguran keras terhadap peristiwa tersebut.

"Kami juga lagi menelusurinya," ungkapnya.

Viralnya video tersebut diunggah akun instagram @pkukehilangan. Dalam postingan itu ditulis bahwa video tersebut merupakan laporan warga.

"#LaporanWarga. Min mintak tolong up kan kasus ini, kami tiba-tiba dikeroyok di belakang hotel aryaduta. Bantu kami cari orangnya min, kami belum dapat info pelakunya. Ini salah satu korbannya min, kenak pembuluh darah hidungnya. Ini salah satu pelakunya min, pelakunya kurang lebih 10 orang min," tulis akun @pkukehilangan.

Sementara warga net mengecam keras tindakan yang dinilai brutal tersebut.

"Dari info kakaknya korban, yg ngeroyok anak SMA* sama alumni M***," tulis akun @izra*****

"Seragam jumat sekolah mana tu," kata @lath***

"Tolong ditindak Pak," ujar @Yuki*** sambil mentag akun Disdik Pekanbaru.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More