Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 07 Juni 2022 | 13:32 WIB
Ilustrasi UIN Suska Riau. [riau.go.id]

SuaraRiau.id - Oknum dosen UIN Suska Riau dikabarkan melakukan tindakan penganiayaan terhadap mahasiswanya baru-baru ini.

Wakil Dekan III UIN Suska Riau, inisial RH diduga memukul mahasiswa inisial ST di lingkungan kampus pada Senin (6/6/2022) sekitar pukul 16.10 WIB.

Menurut pengakuan korban ST, ia ditendang pada bagian betis dan dipukul di bahu.

"Awalnya saya datang membawa surat peminjam gedung untuk izin kegiatan," ujar ST dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (7/6/2022).

Menurut mahasiswa ST surat tersebut butuh tanda tangan oknum itu untuk dapat izin penggunaan gedung Teater B yang dimiliki rektorat.

"Saat bertemu RH, saya bicara baik-baik. Saya izin minta tanda tangan bapak. RH malah kembali menanya kepada saya, kegiatan apa ini, dari kapan, sampai kapan," terang ST.

Namun tak lama, RH diduga kesal kepada ST dan meminta menunjukkan video marah-marah oknum wakil dekan tersebut.

Diketahui, video tersebut diunggah di media sosial dan diduga menyindir sang wakil dekan.

"Kamu ini bohong ya sama saya. Sambil RH menendang kaki kiri saya pada bagian betis. Selanjutnya saya ditarik dalam sebuah ruangan dekat Fakultas Ushuluddin dan memukul bahu saya," ujar ST.

ST kemudian ditarik bajunya dan masuk dalam sebuah ruangan. Namun korban menolak karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Setelah saya menolak, RH kemudian marah lagi dan melontarkan kata-kata kasar. Saya masih melunak dan meminta maaf kepada ST jika salah," lanjutnya.

"Terkait laporan ke polisi saya belum membuat laporan, namun saya sudah visum kemarin di RS Bhayangkara dan hasilnya masih menunggu," tutup ST.

Saat dikonfirmasi ke Wakil Dekan III UIN Suska Riau, RH, ia mengaku bahwa apa yang disampaikan korban tidak seperti itu.

"Saya didesak terus sama ST kalau ia minta tanda tangan. Didesak terus hingga saya tarik bajunya untuk masuk ke sebuah ruangan. Dan malah saya yang dituduh melakukan pemukulan," ujar RH.

RH bahkan mengaku, anaknya saja tidak berani ia pukul, apalagi mahasiswanya sendiri.

Selain itu, terkait hasil visum yang diduga adanya kekerasan, RH mengaku tidak tahu-menahu masalah itu.

"Saya hanya menarik baju, apanya yang divisum," terang sang Wakil Dekan III.

SH bahkan mengaku siap jika dipanggil rektor terkait masalah ini dan tidak menolak jika dirinya dijelek-jelekkan di media online.

"Cukup di online saja nama saya buruk. Jika dipanggil rektor saya siap," terang dia.

Load More