Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 07 Juni 2022 | 13:32 WIB
Ilustrasi UIN Suska Riau. [riau.go.id]

"Setelah saya menolak, RH kemudian marah lagi dan melontarkan kata-kata kasar. Saya masih melunak dan meminta maaf kepada ST jika salah," lanjutnya.

"Terkait laporan ke polisi saya belum membuat laporan, namun saya sudah visum kemarin di RS Bhayangkara dan hasilnya masih menunggu," tutup ST.

Saat dikonfirmasi ke Wakil Dekan III UIN Suska Riau, RH, ia mengaku bahwa apa yang disampaikan korban tidak seperti itu.

"Saya didesak terus sama ST kalau ia minta tanda tangan. Didesak terus hingga saya tarik bajunya untuk masuk ke sebuah ruangan. Dan malah saya yang dituduh melakukan pemukulan," ujar RH.

RH bahkan mengaku, anaknya saja tidak berani ia pukul, apalagi mahasiswanya sendiri.

Selain itu, terkait hasil visum yang diduga adanya kekerasan, RH mengaku tidak tahu-menahu masalah itu.

"Saya hanya menarik baju, apanya yang divisum," terang sang Wakil Dekan III.

SH bahkan mengaku siap jika dipanggil rektor terkait masalah ini dan tidak menolak jika dirinya dijelek-jelekkan di media online.

"Cukup di online saja nama saya buruk. Jika dipanggil rektor saya siap," terang dia.

Load More