Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 31 Mei 2022 | 09:10 WIB
Potret Bintang Emon (Instagram/bintangemon)

SuaraRiau.id - Bintang Emon dikenal sebagai sosok komika yang kerap mengeluarkan kritikan pedas terhadap fenomena yang terjadi, terutama berkaitan dengan kebijakan politik.

Baru-baru ini, Bintang Emon menjadi sorotan usai menyinggung soal pemilihan ketua PSSI yang berasal dari polisi.

Bintang Emon mengungkapkan hal tersebut di acara Somasi milik Deddy Corbuzier. Kala itu, ia mempertanyakan bagaimana polisi menjadi ketua PSSI.

Bintang Emon melakukan Stand Up Comedy di YouTube Deddy Corbuzier. [YouTube/Deddy Corbuzier]

"Kenapa polisi bisa jadi ketua PSSI," kata Bintang Emon dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (31/5/2022).

"Enggak ada yang salah sih, sebetulnya. Enggak masalah juga. Sebelumnya juga ada tentara mimpin PSSI, pemain bola juga gak apa-apa gak ada yang salah juga," sambung dia.

"Cuma kalo pakai logika yang sama, harusnya Ismed Sofyan juga bisa jadi Kapolri dong. Kan mirip, tukeran, secara logika bisa kan," tambahnya lagi.

"Soalnya kalo dilihat-lihat mirip juga, oknum aparat sama pemain bola mirip. Sama-sama suka nendang, yang 1 nendang bola, yang 1 lagi nendang penjahat," tegas Bintang Emon.

Namun sikap kritis itu malah mendapat kritikan balik dari para warganet. Video potongan Bintang Emon di acara Somasi ini pun banyak dibagikan di media Twitter, salah satunya oleh akun @mafiawasit.

"Terkait vidio @bintangemon di Somasi, gua mau bantu jawab dan klarifikasi. Tapi bukan berarti gua bela pak @iriawan84 lho ya Dalam statuta atau syarat Kongres, Calon Ketum PSSI ga wajib pernah jadi pemain bola sedangkan utk jadi Kapolri, harus jadi Polisi...Silakan dikoreksi," tulis @mafiawasit.

"Syarat jadi Caketum itu cukup punya Visi - Misi, dan dipilih oleh Voter dalam KLB," tuturnya.

"Beda jika Ketum PSSi mau jadi Calon Gubernur, syaratnya lebih Susah misalnya: 1. Mendapat Surat rekomendasi dari Partai Politik, 2. Partai Politik tersebut Sudah memenuhi jumlah kursi di DPRD untuk mengangkat calon Gubernur, 3. Jika jumlah kursi belum cukup, harus kualisi, 4. 0 PSIS," tutupnya.

Sebelumnya, sikap kritis yang disampaikan Bintang Emon pun mendapat apresiasi dari sejumlah komika lain, misal Ernest Prakasa.

Di Twitter pribadinya, @ernestprakasa, dirinya mengaku kagum dengan apa yang disampaikan oleh Bintang Emon.

"Bintang Emon padahal gausah kritis pun bisa idup tenang. Tapi dia memilih untuk tetap lantang. Rispek," tulis Ernest.

"Kenyamanan sering kali jadi musuh bagi seniman. Pembunuh kekritisan. Padahal seniman sejatinya adalah “voice of reason”. Pembawa aspirasi dan keresahan masyarakat," katanya lagi.

Load More