SuaraRiau.id - Harimau sumatera yang meneror warga KM 75 Desa Tasik Tebing Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis sudah kembali ke hutan yang merupakan habitatnya.
Hal tersebut diakui Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Fifin Arfiana Jagosara.
Menurut Fifin, saat ini harimau yang meneror warga setempat itu sudah kembali ke hutan yang memang habitatnya.
"Harimaunya sudah masuk hutan yang memang habitatnya. Semua berjalan seperti semula," kata Fifin, kepada Suara.com, Selasa (26/4/2022).
Diakui Fifin, bahwa kemunculan harimau yang belakangan ini berkeliaran di kawasan perkebunan sawit perbatasan Bengkalis-Siak itu tak lain merupakan akibat ulah tangan-tangan manusia sendiri.
Sebab, satwa dilindungi yang menghuni Suaka Margasatwa (SM) Giam Siak Kecil Bengkalis tersebut habitatnya sudah menipis.
"Masyarakat itu adalah kelompok pendatang yang membuat kebun dalam kawasan (hutan) secara ilegal, mereka juga melakukan pemasangan jerat, mereka sudah mengambil ruang hidup sekaligus makanan harimau," ungkap Fifin.
Kepala BBKSDA Riau ini tampak rada kecewa. Sebab, habitat harimau yang jumlahnya makin berkurang tersebut dinilainya sudah sangat terusik.
"Di sana (SM Giam Siak Kecil) ada 9 sampai 15 ekor harimau sumatera. Suaka Margasatwa adalah kawasan hutan konservasi yang ditetapkan untuk perlindungan satwa liar, tentu alam akan bersaksi apabila ada ketidakadilan dalam hidup," tuturnya.
Polisi dan lintas aparat bersiaga
Sementara di sisi lain, petugas BBKSDA Riau, kepolisian, aparat desa hingga masyarakat setempat turut siaga di lokasi.
Hal ini lantaran harimau tersebut dinilai membuat teror hingga sempat memangsa manusia yang melihat jerat rusa, beberapa waktu lalu.
Kapolsek Pinggir, Bengkalis, Kompol Maitertika menjelaskan, bahwa para petugas di lokasi masih terus bersiaga terhadap ancaman satwa liar itu.
"Sampai saat ini harimaunya belum terperangkap, masih terus dilakukan oleh pihak yang berkompeten dalam hal ini BBKSDA. Yang jelas tugas kita memberikan himbauan kepada masyarakat untuk berhati-hari bilamana beraktifitas," kata Kapolsek.
"Intinya rumah harimau ini sudah tidak ada lagi atau habitatnya sudah dijadikan kebun (sawit) semua," tambahnya.
Menurut Kapolsek, para petugas di lapangan, terutama BBKSDA Riau terus berupaya yang terbaik.
Tag
Berita Terkait
-
Petani Menjerit, Harga Sawit Riau Terjun Bebas usai Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng
-
Populasi Harimau Sumatera di Sumbar Kurang 200 Ekor, BKSDA Larang Masyarakat Pasang Jerat
-
Geger Harimau Mangsa Hewan Ternak di Halaman Rumah Warga Bengkalis
-
Teror Harimau Bikin Panik, Warga Bengkalis Sewa Pengawalan saat Panen Sawit
-
Terjadi Lagi, Harimau Betina dan Jantan Mati Terjerat Kawat Seling
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Program MBG di Riau Menjadi Peluang UMKM, Petani hingga Nelayan
-
Meranti Siaga Bencana Hidrometeorologi, Waspada Potensi Cuaca Ekstrem
-
BRI Dukung Proyek KPBU Flyover Sitinjau Lauik untuk Tingkatkan Keselamatan dan Mobilitas
-
Lebih dari Sekadar Tarik Tunai, Berikut Dampak Nyata AgenBRILink di Perbatasan RI-Malaysia
-
Roket Ariane 5 Memungkinkan Masyarakat di Wilayah 3T Mendapat Layanan Perbankan dari BRI