Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 26 April 2022 | 17:01 WIB
Ilustrasi harga sawit. [ANTARA]

Hal itu bermula dari keluhan para petani kelapa sawit di Siak, padahal di daerah berjuluk Negeri Istana itu bertabur Pabrik Kelapa Sawit (PKS).

Indra Gunawan turut prihatin dengan kondisi harga di tengah petani. Ia lun geram dengan para pihak Pabrik Kelapa Sawit yang memanfaatkan momen seperti ini dengan petani.

Diketahui hal itu buntut dari pidato presiden Joko Widodo terkait larangan ekspor minyak CPO.

"Kita minta jangan pula pihak pabrik menentukan harga beli secara sepihak, kasihan petani sawit," kata Ketua DPRD Siak Indra Gunawan.

Dijelaskan Ketua DPD I Golkar Siak itu, padahal maksud dan tujuan dari Presiden Jokowi itu memberikan teguran terhadap stakeholder ekosistem perkebunan kelapa sawit.

"Ternyata hal itu dimanfaatkan oleh pabrik kelapa sawit nakal dengan menurunkan harga beli dengan petani," jelas Indra.

" Dan saya sangat menyayangkan penurunan harga pembelian kelapa sawit yang dilakukan oleh pabrik," geram Indra yang juga sebagai Waketum asosiasi DPRD kabupaten seluruh Indonesia (ADKASI).

Lebih jauh dikatakan Indra, saar ini di Siak harga beli TBS ke petani yang sebelumnya diatas Rp3.000 kini malah tinggal Rp800.

"Kami berharap ini menjadi perhatian khusus bagi seluruh stakeholder. Saya tak ingin ada konflik antara petani dengan PKS," ungkap Indra.

Indra berharap pabrik kelapa sawit bisa menetapkan harga sesuai dengan harga yang dikeluarkan oleh tim penetapan harga dari Provinsi Riau.

"Jangan menaikkan harga sepihak, kita minta pabrik kelapa sawit mengikuti harga yang ditetapkan oleh tim dari Pemerintah Provinsi Riau," tutur Indra.

Kontributor : Alfat Handri

Load More