Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 06 April 2022 | 11:49 WIB
Tangkapan layar demo mahasiswa bernarasi 'Demo Tolak Jokowi 3 Periode di Ring 1 Istana, Nomor WhatsApp 6 Mahasiswa Diretas'. [Facebook]

SuaraRiau.id - Wacana jabatan Presiden tiga periode akhir-akhir ini menjadi perhatian publik. Isu tersebut mendapat tanggapan beragam dari berbagai kalangan.

Tak hanya elite politik dan pejabat pemerintahan, mahasiswa di Jakarta juga menggelar aksi unjuk rasa menolak penundaan Pemilu 2024 dan tak setuju jabatan Jokowi tiga periode.

Bahkan, belakangan tersebar video ribuan massa mahasiswa menggelar aksi yang bernarasikan demo menolak Presiden Jokowi 3 periode.

Dalam video yang dibagikan akun Aktual News, rekaman singkat dengan narasi 'Demo Tolak Jokowi 3 Periode di Ring 1 Istana, Nomor WhatsApp 6 Mahasiswa Diretas' tersebar di media sosial Facebook.

Berdasarkan pantauan video berdurasi 18 detik itu, terlihat massa mahasiswa berlarian menuju kamera perekam. Terdengar sayup yel-yel yang diserukan mahasiswa.

Mahasiswa dengan memakai almamater kampusnya masing-masing berlarian di jalanan seperti dipukul mundur.

Berdasarkan tampilan sekeliling penanda, peristiwa tersebut terjadi di Jalan Sudirman Pekanbaru. Tak hanya itu, dari seragam dan warna almamater terlihat mahasiswa di Riau.

Bahkan nampak adalah logo Universitas Riau pada alhamamter dan pelat sepeda motor bertulis BM yang merupakan wilayah Riau.

Demo tersebut bukan juga terkait penolakan wacana Jokowi 3 periode, melainkan soal Undang-undang Cipta Kerja pada awal Oktober 2020 lalu.

Diketahui, aksi penolakan terhadap UU Cipta Karya juga dilakukan pada Oktober 2020 dilakukan gabungan mahasiswa di Riau.

Ribuan mahasiswa mendatangi Gedung DPRD Riau di Jalan Sudirman, Kamis (8/10/2020). Dalam aksi tersebut polisi menembakkan gas air mata guna membubarkan pengunjuk rasa.

Aksi menolak disahkannya UU Cipta Kerja oleh DPR RI itu menjadi rusuh, saat ribuan mahasiswa mendesak masuk ke Gedung DPRD Riau.

Puncak dari aksi itu sekitar pukul 14:20 WIB, dimana benda keras berupa kayu dan batu beterbangan ke arah barisan polisi dan Satpol PP yang menjaga pintu masuk Gedung DPRD Riau.

Melihat kondisi yang mulai tak terkendali itu, polisi akhirnya melepaskan gas air mata dan tembakan air dari mobil water canon.

Massa berlarian membubarkan diri. Kala itu, beberapa mahasiswa pingsan di jalan akibat tembakan gas air mata dan water canon.

Load More