SuaraRiau.id - Sungai Siak yang terletak di Riau merupakan sungai terdalam di Indonesia. Sungai ini juga dikenal dengan Sungai Jantan.
Sungai Siak yang melintasi wilayah Kampar, Pekanbaru dan Siak itu menjadi saksi bisu sejarah kejayaan Kerajaan Siak di masanya.
Terkini, Sungai Siak saat ini masih dimanfaatkan sebagai jalur transportasi air untuk menghubungkan wilayah aliran Sungai Siak, yaitu Rokan Hulu, Kampar, Kota Pekanbaru, Bengkalis, dan Siak Sri Indrapura.
Banyak masyarakat masih menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam yang ada di dalam Sungai Siak seperti menjadi nelayan bahkan mangais rezeki dari bersampan.
Menuju ke Kota Siak dari Kecamatan Mempura selain menggunakan jalur darat melalui Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah (TASL) masih banyak masyarakat menggunakan transportasi sampan untuk menyeberang.
"Naik sampan lebih dekat untuk sampai ke Jantung Kota Siak meskipun harus sedikit merogoh kocek," kata Syafrizal yang hendak menggunakan perahu sampan untuk menyeberang menuju Kota Siak.
Kata Ijal, sapaannya, setiap harinya Ia menggunakan jasa transportasi sampan untuk bekerja di Kota Siak. Sebab Ia tinggal di Kecamatan Mempura.
"Hampir setiap hari saya naik sampan," kata Ijal.
Salah satu pengemudi perahu sampan, Reno mengaku setiap pagi Ia mencari rezeki menjadi seorang pengemudi perahu sampan.
Reno tidak sendiri, ada 10 pengemudi perahu sampan lainnya yang juga menggantungkan hidup dari Sungai Siak.
"Saya setiap hari menjadi pengemudi perahu sampan mengantarkan orang menyeberang dan kami semua di sini ada 10 perahu," kara Reno berbincang.
Dikatakan Reno, Ia dengan pengemudi perahu sampan lainnya tak pernah rebutan penumpang. Mereka membagi sif.
"Untuk mendapatkan penumpang kami membuat sif secara bergantian. Jadi tidak ada istilah rebutan penumpang," kata dia.
Dijelaskan Reno lebih jauh, untuk biaya sekali naik perahu sampan, masyarakat tidak perlu merogoh kocek terlalu dalam.
"Kalau sepeda motor kami kasi tarif Rp 8.000 sekalian orangnya dalam sekali naik. Kalau tidak bawa motor hanya perorangan hanya Rp 2.000 saja," ungkap Reno.
Berita Terkait
-
Klaim Penyegaran, Kepala Dinas Berprestasi Nasional di Siak Dijadikan Staf Ahli
-
Hilang sejak Perahu Terbalik Diterjang Gelombang, Nelayan Sumba Timur Ditemukan Meninggal
-
Warga Pulau di Bintan Naik Perahu Nyari Minyak Goreng, Kaget dengan Harganya: Berat Pak Jokowi!
-
Perahu Pengangkut Sawit Tenggelam di Dumai, Satu Tewas, 2 Masih Hilang
-
Jasad Nenek Cincin yang Tenggelam di Sungai Siak Akhirnya Ditemukan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
6 Ide Prompt Gemini AI Foto Pantai Bikin Konten Media Sosial Makin Estetik
-
Siang Berkah, Saldo DANA Kaget Terbaru Senilai Rp315 Ribu
-
CEK FAKTA: Presiden Prabowo Akhirnya Hentikan Program MBG, Benarkah?
-
Cara Menukar Uang Rusak lewat Aplikasi PINTAR BI di Pekanbaru
-
Harga Emas Antam Melonjak Hari Ini, Sentuh Rp2.250.000 per Gram