SuaraRiau.id - Sejumlah kendaraan mengantre untuk mendapatkan BBM solar di beberapa SPBU di Kabupaten Siak. Seorang supir Colt Diesel, Rusdi mengaku geram dan kesal lantaran sulitnya mendapatkan BBM solar beberapa pekan terakhir.
Ia harus rela antri berjam-jam agar kendaraannya bisa mendapatkan minyak.
"Kalau pun ada minyak solar tu kami harus mengantri berjam-jam. Kadang apesnya tiba diantrian kita minyaknya habis," kata Rusdi yang sedang mengantri di SPBU Kecamatan Bungaraya, Siak.
Padahal, tambah Rusdi, Ia kadang harus berlomba dengan waktu untuk mengantarkan kelapa sawit yang dimuatnya untuk diantarkan ke pabrik.
"Kami jadi sopir ini untuk menghidupi keluarga di rumah. Kami pun harus kejar waktu untuk mengantar buah sawit ke pabrik. Sudah di SPBU ngantri luar biasa nanti bisa-bisa di pabrik kami juga ngantri. Lelah masyarakat kalau begini," tambah Rusdi.
Hal serupa di alami Ujang, yang harus rela antri untuk bisa mendapatkan BBM jenis Solar di SPBU Siak.
Dikatakan Ujang, BBM jenis Solar sering terjadi kekosongan di SPBU Kota Siak.
"Hampir di semua SPBU yang saya lewati terjadi antrean panjang. Untuk Solar saat ini sudah susah. Kadang kita sudah antre ternyata solar habis," kata Ujang di lokasi SPBU Siak.
Ujang yang keseharian menjadi sopir pengangkut tanah timbun itu mengaku geram atas sulitnya mendapatkan BBM jenis solar.
Baca Juga: Ketua KNPI Riau Larshen Yunus Dikabarkan Ditangkap Polresta Pekanbaru
Setiap hari Ia harus mengejar target agar mendapatkan rezeki lebih dari mengangkut tanah timbun.
"Kalau kami semakin banyak trip yang dibawa maka akan banyak pula cuan yang didapat. Tapai kalau sudah mengantri berjam-jam begini cemanalah coba," kata Ujang.
Sementara itu, salah seorang pengelola SPBU mengatakan, terjadi antrean panjang itu disebut karena bertambahnya jumlah kendaraan.
"Jumlah kendaraan makin bertambah, mungkin juga di sejumlah SPBU solar sudah habis," kata Helmi.
Helmi juga menjelaskan, untuk saat ini pasokan BBM jenis solar di SPBU Bungaraya tidak sebanyak tahun sebelumnya. Jika tahun lalu mencapai 16 ribu kilo liter, kini hanya tinggal 8 ribu kilo liter perhari.
"Sekarang di SPBU Bungaraya untuk Solar 8 ribu KL. Kalau sebelumnya, 16 ribu KL perhari," tambahnya.
Berita Terkait
-
Siapa Melly Mike? Lagunya Viral karena Aura Farming, Bakal Terbang ke Riau dari Amerika Serikat!
-
Pacu Jalur: Sungai yang Menyatukan, Tradisi yang Menghidupkan
-
Jaksa Agung Klaim Serahkan Penguasaan Taman Nasional Tesso Nilo Riau ke Menteri LHK
-
Jogetnya Ditiru Bule, Rayyan Arkan Dikha Kini Jadi Duta Pariwisata Riau!
-
Benarkah Pacu Jalur Riau Masuk Warisan Budaya Nasional? Ini Penjelasan Fadli Zon
Terpopuler
- Moto G96 5G Resmi Rilis, HP 5G Murah Motorola Ini Bawa Layar Curved
- 4 Link Video Syur Andini Permata Bareng Bocil Masih Diburu, Benarkah Adik Kandung?
- Misteri Panggilan Telepon Terakhir Diplomat Arya Daru Pangayunan yang Tewas Dilakban
- 7 HP Infinix Rp1 Jutaan Terbaik Juli 2025, Ada yang Kameranya 108 MP
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 9 Juli: Ada Pemain OVR Tinggi dan Gems
Pilihan
-
Sikap Profesional di Balik Cedera Ole Romeny di Piala Presiden 2025
-
7 Fakta Menyentuh Arya Daru Pangayunan, Diplomat Muda Cemerlang yang Wafat Misterius
-
Utang Emiten Milik Adik Prabowo Bengkak 57,8 Persen
-
Emiten Kebab Baba Rafi Terjerat Utang Pinjol Rp2 Miliar
-
Penampakan Rumah Mewah Riza Chalid yang Jadi Tersangka Korupsi Pertamina
Terkini
-
PHR Tingkatkan Kesiapsiagaan Karhutla di Sekitar Daerah Operasi
-
BRI Raih Penghargaan Global, Masuk Top 1000 World Banks versi The Banker
-
BRI Perkuat Likuiditas lewat CASA, DPK Tembus Rp1.421 Triliun di Kuartal I 2025
-
Raih 11 Penghargaan, BRI: Motivasi untuk Terus Mempertahankan Standar Layanan Terbaik
-
Orange Bond PNM Buka Harapan Baru Pemberdayaan Perempuan Indonesia