SuaraRiau.id - Pasca ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan penipuan investasi bodong, banyak yang menghujat Doni Salmanan.
Yanti, mertua Doni Salmanan angkat bicara usai menantunya mendapat banyak hujatan.
Ibunda Dinan Fajrina itu mengatakan, sebagai mertua dia tetap tidak menyalahkan sang menantu atas peristiwa yang terjadi.
"Enggak pernah secuil pun, misalkan kita nyalahin, gak ada. Karena percaya diri ini takdir, sudah rencana Allah," katanya dikutip Hops.ID dari Youtube SelebGood TV, pada Sabtu 12 Maret 2022.
Baca Juga: Doni Salmanan Ditangkap Polisi, Ridwan Kamil Beri Pesan Menohok untuk Orang Kaya Baru
Yanti pun turut menyinggung pihak yang dinilainya 'bersorak' usai mengetahui Doni Salmanan ditahan karena kasus hukum.
Seharusnya, pihak-pihak tersebut memberikan dukungan daripada menghujat menantunya.
"Kan lebih bagus mah gini, mau temen mau siapa pun, orang lagi kena musibah, kita doain yang baik-baik aja," katanya.
"Hati-hati sekali dengan ucapan karena dengan ucapan yang keluar dari mulutnya dia sendiri itu akan berbalik, hati-hati, akan terbalik," kata Yanti.
Yanti juga menilai, sikap asli mereka dapat terungkap saat anak dan menantunya itu tengah tertimpa musibah.
Baca Juga: Hotman Paris Kritisi Status 'Crazy Rich' Tersangka Penipuan Doni Salmanan dan Indra Kenz
"Jadi kan kelihatan dari situ, seorang teman, saudara, sahabat ketika kita mendapatkan ujian, attitude-nya udah bisa kelihatan," katanya.
Seperti diketahui, Doni Salmanan ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan pencucian uang berkedok trading binary option.
Doni Salmanan pun terpaksa meninggalkan istrinya, Dinan Fajrina, karena harus ditahan polisi.
Peristiwa tersebut sangat mengenaskan bagi keduanya, karena baru menikah pada tanggal 14 Desember 2021 lalu.
Dilansir Suara.com, penetapan Doni Salmanan sebagai tersangka disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan, pada Selasa 8 Maret 2022 lalu. Doni Salmanan pun langsung ditahan.
Ramadhan mengungkap, alasan Doni Salmanan langsung ditahan karena dua alasan yaitu subjektif dan alasan objektif. Alasan subjektif, dikhawatirkan yang bersangkutan melarikan diri, mengulangi perbuatan, dan menghilangkan barang bukti. Sedangkan alasan objektif, ancaman di atas 5 tahun di mana ancaman TPPU 20 tahun
Berita Terkait
-
Farhat Abbas soal Dugaan Dana UMKM Rp55 Miliar: Nggak Nyambung Sama Sekali!
-
Farhat Abbas Jawab Tudingan Kantongi Dana UMKM Rp55 Miliar: Nggak Nyambung
-
Bikin Rugi Banyak Orang, Satgas PASTI Blokir Aktivitas Penawaran Investasi PT XFA AI
-
Polda Metro Jaya akan Gelar Perkara Kasus Penipuan Rp 15 M yang Dialami Aktris Bunga Zainal
-
Mobil dan Motor Mewah Aset Doni Salmanan Disita Negara, Ingat Lagi Kronologi Kasusnya!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
Terkini
-
Cooling System, Kapolsek Kandis Sosialisasi Pencegahan Perundungan ke Sekolah
-
PNM Kembali Buka Mekaar di 3T, Ibu-Ibu di Merauke Bisa Nikmati Pembiayaan Aman
-
Polres Siak Sosialisasi Keselamatan Lalu Lintas ke Perusahaan, Ajak Jaga Pilkada Damai
-
Kolaborasi Informasi Cuaca dengan BMKG, PHR Siap Produktif di Berbagai Kondisi
-
Naik Tinggi, Berikut Daftar Harga Sawit Riau Periode 6-12 November 2024