Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 01 Maret 2022 | 12:11 WIB
Gus Yahya. [TVNU]

SuaraRiau.id - Wacana penundaan Pemilu 2024 yang dilontarkan sejumlah pihak mendapat sorotan dan tanggapan berbagai kalangan. Wacana itu memunculkan pro dan kontra.

Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mendukung wacana penundaan Pemilu 2024 tersebut.

Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan hal yang masuk akal.

Namun, Pengamat Politik Universitas Paramadina, A Khoirul Umam menyayangkan pernyataan Gus Yahya.

Khoirul Umam menyebut bahwa pernyataan itu bertentangan dengan pernyataan sikapnya sendiri saat terpilih sebagai Ketua Umum PBNU pada Desember 2021 lalu.

"Sikap Ketua Umum PBNU ini seolah-olah menegasikan komitmennya untuk lebih fokus pada politik kebangsaan dan menghindari politik praktis," katanya dikutip Hops.id--jaringan Suara,com, Selasa (1/2/2022).

Khoirul juga berharap Gus Yahya tetap mempertahankan daya kritisnya. Terutama saat menanggapi berbagai wacana dan usulan yang bertentangan dengan konstitusi negara.

Lebih lanjut ia juga menyebut, PBNU harus mencontoh pimpinan Muhammadiyah yang dengan tegas mendorong para elite untuk patuh terhadap konsitutusi. Hal ini demi menjaga praktik demokrasi di Indonesia.

Diketahui, sebelumnya Gus Yahya di Pasaman Barat, Sumatera Barat mengatakan, usulan penundaan Pemilu 2024 merupakan hal yang masuk akal.

Hal ini katanya karena Indonesia masih menghadapi pandemi Covid-19 ditambah bencana alam.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," katanya pada Minggu 27 Februari 2022.

Dengan pernyataan Gus Yahya tersebut, bertambah lagi tokoh-tokoh di negeri ini yang mengusulkan penundaan Pemilu 2024.

Sebelumnya ada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan.

Load More