Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Jum'at, 18 Februari 2022 | 18:02 WIB
Kapal layar motor atau KLM Samudra terbakar di Perairan Malaysia, Kecamatan Rangsang Barat, Kepulauan Meranti pada Rabu (16/2/2022). [Basarnas]

SuaraRiau.id - Sesosok mayat mengapung di perairan Selat Bengkalis. Jenazah tersebut diduga merupakan awak kapal layar motor (KLM) Samudra Indah yang terbakar dan tenggelam di Selat Melaka, Pulau Rangsang, Meranti.

Mayat ditemukan mengambang dan dalam posisi tengkurap oleh anggota Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Selatpanjang pada Jumat (18/2/2022) siang.

"Satu mayat berjenis kelamin laki-laki berhasil kita temukan di perairan Bengkalis tepatnya di Tanjung Sekodi," ujar Danposal Selatpanjang, Letda Laut S Jerry Hendra kepada wartawan.

Mengutip Antara, mayat laki-laki tersebut ditemukan sekitar pukul 12.10 WIB. Anggota Danposal Selatpanjang, Serda Tri Widodo dan Serda Supriyanto yang ikut melakukan pencarian langsung mengevakuasi jenazah untuk dibawa ke Selatpanjang.

"Mayat ini belum teridentifikasi, sehingga belum diketahui secara pasti, namun saat ini sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan identifikasi. Mudah-mudahan itu korban yang kita cari," ujar Jerry.

Sebelumnya, KLM Samudra Indah bermuatan arang dan tepung sagu terbakar di perairan Desa Melai, Kecamatan Rangsang Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Rabu (16/2/2022) lalu.

Basarnas Pekanbaru langsung bergerak cepat setelah menerima informasi tersebut dan mengkoordinasikan dengan pihak terkait, guna penyelamatan terhadap para awak kapal.

Dari insiden itu, enam awak kapal dalam keadaan selamat. Sementara dua orang lainnya dinyatakan hilang dan saat ini sedang dilakukan pencarian oleh Basarnas Pekanbaru beserta pihak terkait.

Mereka yang hilang adalah Deddy Trisnawan sebagai kepala kamar mesin (KKM/Chief Engineer) dan anak buah kapal (ABK) atas nama Zakaria.

"Saat ini kita telah berada di lokasi terbakarnya kapal. Kita mendapatkan laporan kejadian itu sekitar pukul 01.00 WIB dini hari tadi," ujar Kepala Kantor SAR Kelas A Pekanbaru, Ishak kepada wartawan.

Ishak mengungkapkan, belum diketahui pasti penyebab kebakaran kapal bermuatan arang kayu bakau dan tepung sagu itu. Namun, pihaknya masih melakukan penyelidikan pemicunya.

"Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan. Saat ini kita masih fokus mencari dua ABK yang belum ditemukan,” sebutnya.

Untuk diketahui, kapal kargo KLM Samudra Indah berangkat dari Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau menuju Batu Pahat, Malaysia. Kapal ini mengangkut muatan 84 ton arang bakau dan 50 ton tepung sagu.

Sementara ada sebanyak delapan orang yang mengoperasikan kapal tersebut. Masing-masing dengan atas nama Amir Hidayat sebagai nakhoda dan Deddy Trisnawan sebagai KKM. Enam orang lainnya sebagai ABK yakni Afis Efendi, M Syahril, Abdul Jalil, M Sukiran, M Fadli Saputra, dan Zakaria.

Keesokan harinya (Kamis), sejumlah pihak fokus melakukan upaya pencarian dua orang korban yang belum ditemukan. Diantaranya Sat Polairud Polres Kepulauan Meranti, Dit Polairud Polda Riau, Basarnas, TNI AL, KSOP, dan dibantu nelayan setempat.

Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Andi Yul LTG melalui Kasat Polairud, AKP Yosi Marlius mengatakan bahwa pencarian korban kecelakaan KLM Samudera Indah masih terus dilakukan oleh tim. Namun enam orang yang berhasil selamat sudah dievakuasi.

"Tim pencarian masih berada di lapangan untuk melakukan pencarian. Mudah-mudahan bisa segera ketemu," tuturnya. (Antara)

Load More