Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Kamis, 03 Februari 2022 | 11:52 WIB
Petugas kebakaran mencoba memadamkan api di hutan Riau (foto: riaulink)

SuaraRiau.id - Memasuki awal Februari, Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Riau sudah mencapai 91,46 hektar. Sebagian besar terdapat di kawasan pesisir.

Kebakaran sebagian besar terjadi di kawasan pesisir.

"Luasan lahan terbakar memasuki awal Februari ini sudah ada 91,46 hektar lahan terbakar," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edy Afrizal, melansir riaulink Kamis, (3/2/22).

Menurut Edy, dari 91,46 hektar luasan lahan terbakar itu, terdapat di delapan daerah. Yakni terbanyak di Bengkalis 24 hektar serta Pelalawan 22,2 hektar.
Kemudian menyusul, Dumai 3.35 hektar, Kepulauan Meranti 1 hektar, Siak 4,28 hektar. Selain itu, Pekanbaru 2,13 hektar. Kampar 6 hektar dan Indragiri Hulu 0,5 hektar.

Baca Juga: Cemburu Menyangka Istri Selingkuh, Suami Nekat Bakar Kantor Bapedda Riau

"Sisanya Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Rokan Hulu, Rokan Hilir belum ada dilaporkan lahan yang terbakar," papar Edy.

Menyikapi ini lanjut mantan pejabat Kepulauan Meranti ini, pekan depan BPBD Riau akan menggundang para kepala BPBD se Riau untuk membicarakan terkait Karhutla.

Menurutnya, hal utama yang ingin disampaikan agar daerah terutama daerah yang luasan lahannya banyak terbakar agar cepat menetapkan status siaga Karhutla.

Jika sudah ada minimal dua daerah yang menetapkan status siaga Karhutla, maka akan menjadi dasar bagi provinsi menetapkan status yang sama.

"Inilah yang ingin kita dorong. Jadi jangan sampai Karhutla meluas baru kita menetapkan status siaga. Minimal harus ada dua daerah menetapkan status siaga, kita provinsi baru bisa menetapkan status siaga. Dengan begitu, kita bisa mengantisipasi lebih awal lagi sebelum Karhutla meluas," papar Edy.

Baca Juga: Minat Masyarakat Karimun untuk Vaksin Booster Masih Rendah, Baru 2,29 Persen

Load More