Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 20 Januari 2022 | 14:11 WIB
Ilustrasi kapal tenggelam. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Sebuah kapal tenggelam setelah terbalik di perairan lepas pantai Malaysia. Kapal tersebut mengangkut sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang diduga merupakan TKI ilegal.

Enam wanita yang menumpangi kapal tersebut dilaporkan tewas tenggelam. Diketahui, mereka memasuki Malaysia dengan cara ilegal.

Para penumpang kapal karam tersebut dikabarkan merupakan warga Indonesia tidak berdokumen yang berangkat dari pulau Batam.

Melansir AFP, Rabu (19/1/2022), para pejabat Malaysia mengatakan jasad keenam wanita WNI tersebut ditemukan pada Selasa (18/1/2022) sore.

Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, kapal nahas yang membawa 13 WNI tersebut mengalami masalah di perairan negara bagian Johor, Malaysia.

Menurut pejabat senior penjaga pantai Malaysia, Nurul Hizam Zakaria, para nelayan melaporkan insiden tersebut setelah menemukan enam orang yang selamat tidak jauh dari pantai.

Pihak berwenang dan para nelayan kemudian menemukan korban selamat lainnya dan enam wanita yang tenggelam tersebut. Operasi pencarian kemudian dibatalkan sebelum Selasa (18/1/2022) pukul 16.00 waktu setempat.

Nurul Hizam membenarkan bahwa dua pengurus kapal, yang juga ikut di dalam kapal, telah diserahkan ke polisi atas dugaan penyelundupan manusia.

Seluruh 13 korban tragedi tenggelamnya kapal di perairan Pulau Pisang diduga menyelamatkan diri dengan mengapung menggunakan pelampung sejak pukul 12 malam tadi.

Namun, Direktur Badan Penegakan Hukum Maritim (APMM) Johor Laksamana Pertama Nurul Hizam Zakaria mengatakan, hanya tujuh korban yang melibatkan dua tekong Indonesia dan lima perempuan korban yang juga pendatang gelap selamat, sementara enam lainnya ditemukan tenggelam.

Menurut dia, di antara tujuh korban selamat adalah seorang korban perempuan yang kini dalam kondisi kritis dan dirawat di Rumah Sakit Sultanah Amaninah (HSA) Johor Bahru.

Sementara itu, seorang korban perempuan berhasil diselamatkan setelah terapung lebih dari 13 jam dengan berpegangan pada jasad dua temannya.

Wanita itu ditemukan pada pukul 1 siang hari ini, bersama dengan enam korban tenggelam lainnya sekitar 3,5 mil laut dari tempat kejadian.

Wanita tersebut kemudian dibawa ke Dermaga Asosiasi Nelayan Pontian Besar pada pukul 14.30 WIB dengan menaiki kapal MMEA.

Diketahui, wanita yang akrab disapa Anita ini pandai berenang dan terlihat menangis sesampainya di dermaga sebelum dibawa ke ambulans yang menunggu di dermaga, untuk perawatan lebih lanjut.

Ia kemudian dikawal oleh anggota Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM) ke Posko Pasukan Operasi Umum (PGA) Pontian Besar yang terletak di sebelah dermaga untuk beristirahat.

Insiden ini terjadi sebulan setelah 21 migran Indonesia kehilangan nyawa setelah kapal mereka terbalik di perairan Johor. Kapal yang diyakini membawa 50 orang pendatang ilegal itu dilaporkan terbalik di Tanjung Balau, Johor pada Rabu 15 Desember 2021 dini hari.

Warga Indonesia yang mencari pekerjaan terkadang mencoba memasuki negara tetangga Malaysia secara ilegal melalui penyeberangan laut yang berisiko. Kecelakaan terkadang terjadi karena cuaca buruk.

Malaysia yang relatif makmur adalah rumah bagi jutaan migran dari bagian Asia yang lebih miskin, banyak dari mereka tidak berdokumen, dan mereka bekerja di berbagai industri termasuk konstruksi dan pertanian.

Load More