SuaraRiau.id - Jalan Tol Trans Sumatera diperkirakan padat selama Natal dan Tahun baru 2022. Jasa konstruksi, pengembangan dan penyedia jasa jalan tol, Hutama Karya (HK) mengatakan persentase lalu lintas akan naik.
"Kami memprediksi lonjakan trafik tersebut akan terjadi hingga 26,28 % pada tanggal 24 Desember 2021 dan untuk arus balik diprediksi akan mengalami lonjakan hingga 34,73 % pada tanggal 2 Januari 2022," kata EVP Divisi OPT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji, dikutip dari riaulink, Sabtu (25/12/21).
HK juga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan agar mematuhi ketentuan dan tata tertib yang berlaku di jalan tol, salah satunya dengan menggunakan satu kartu Uang Elektronik (UE) hanya untuk satu kendaraan serta memastikan kecukupan saldo UE sebelum memasuki gerbang tol.
"Apabila pengguna jalan lupa untuk mengisi saldo UE, dapat menggunakan aplikasi HK Toll Apps yang dimiliki oleh HK dimana terdapat fitur Cek Saldo UE dan juga dapat melakukan Top up saldo UE," jelasnya.
Saat ini, HK tengah melakukan pemeliharaan dan perbaikan di 69 titik ruas tol. Diantaranya yakni dari KM 50 s/d KM 59 pada Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, KM 147 s/d KM 329 pada Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, dan KM 23 s/d 32 pada Ruas Jakarta Outer Ring Road Seksi S (JORR_S).
Perbaikan jalan tersebut dilakukan biasanya pada pukul 22.00 s/d 05.00 WIB.
“Kami melakukan pemeliharaan jalan secara rutin, sehingga apabila ada kerusakan langsung ditindaklanjuti terutama pada saat musim hujan seperti sekarang ini, sehingga kami meminta pengguna jalan untuk berhati-hati pada saat melintas,” tutur Dwi.
JTTS dibangun di wilayah yang cukup unik, ada yang di atas rawa bahkan lahan gambut, sehingga perlu penanganan ekstra dalam pemeliharaan jalannya, agar lebih maksimal dan sesuai dengan perkerasan awal.
“Saat ini pemeliharaan dan perbaikan jalan di JTTS masih ditangani oleh kontraktor yang membangun. Kami berharap masyarakat juga dapat ikut memelihara jalan tol ini dengan disiplin dalam kecepatan berkendara dan memastikan bahwa tidak melintas dengan kendaraan yang Over Dimensi dan Over Load, karena dua hal tersebut merupakan faktor utama yang dapat merusak perkerasan jalan,” ujar Dwi.
Baca Juga: Gubernur Riau Larang Kendaraan Dinas Beroperasi Saat Nataru
Berita Terkait
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
-
26 Jalan Tol Kena Diskon Nataru, Trans Jawa Potong Harga sampai 20 Persen! Sudah Cek Daftarnya?
-
Daftar 26 Ruas yang Dapat Diskon Tol Saat Libur Nataru
-
Bantu Identifikasi Jenazah Korban Longsor, Polda Riau Kirim Peti Pendingin ke Agam
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
MBG dan Pelibatan Masyarakat Menjadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku
-
5 Mobil Matic Bekas untuk Pensiunan, Harga Bersahabat dan Serba Hemat
-
Madu Mastuti Bangun Malessa sebagai Ruang Berkarya dan Berdaya bagi Perempuan
-
Cerita Mahout Menjaga Gajah Sumatera yang Habitatnya Kini Tergusur
-
Pelajar Tewas dalam Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Pekanbaru