Scroll untuk membaca artikel
Eliza Gusmeri
Sabtu, 27 November 2021 | 16:43 WIB
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)

SuaraRiau.id - Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kuansing, Tahun 2021 atau tercatat sampai November total kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kuansing berjumlah 31 kasus.

Kasus tersebut jauh turun dibanding tahun 2020 lalu dengan total 246 kasus dan dua kasus meninggal dunia.

"Alhamdulillah kasus DBD tahun ini jauh turun dibanding tahun lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kuansing, Jumardi kepada Riau Online, Jumat, 26 November 2021.

Jumlah kasus terbanyak berada di wilayah Puskesmas Sungai Buluh, Kecamatan Singingi Hilir. "Kasus di Sungai Buluh kemarin itu mencapai 10 kasus terbanyak di Kuansing," kata Dia.

Baca Juga: Setelah Pulih dari Infeksi Demam Berdarah, Waspadai 5 Efek Samping Ini

Untuk mengantisipasi dan mencegah DBD terjadi, Dinkes Kuansing menghimbau warga untuk mengoptimalkan gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan mengubur, menutup dan menimbun (3M) barang-barang bekas.

"Kalau sarang nyamuk tidak diberantas kita percuma lakukan fogging," kata Jumardi.

Langkah yang tepat untuk mencegah DBD lanjut Dia, warga diminta untuk rutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar terutama lingkungan rumah.

Dinkes juga mengajak masyarakat untuk selalu giat melakukan gotong royong membersihkan tempat penampungan air dan menutup tempat penampungan air supaya nyamuk tidak lagi bisa bersarang di sana.

Baca Juga: Waspada! 310 Warga Pekanbaru Terjangkit DBD, Dua Orang Meninggal

Load More