SuaraRiau.id - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman beberapa waktu lalu menyatakan ajakan bersaudara ke Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM).
Pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman terkait kelompok TPNPB-OPM tersebut kemudian mengundang polemik. Pihak TPNPB-OPM pun akhirnya angkat bicara.
Melaui Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom, menyatakan dengan tegas bahwa kelompoknya tidak memiliki sejarah tentang hubungan keluarga dengan orang Indonesia dan Asia.
Sebby Sambom juga menilai orang Papua hanya memiliki sejarah keluarga dengan ras Melanesia di bagian wilayah Pasifik.
Melalui pesang singkatnya, ia mempertanyakan hubungan saudara dengan aparat TNI tersebut.
“Saudara dalam hubungan apa?,” tanya Sebby dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (26/11/2021).
Ia lalu menegaskan bahwa pihaknya memastikan pernyataan Jenderal Dudung hanyalah angan-angan belaka lantaran tidak akan pernah terwujud.
“Dan mimpi Kasad TNI itu menjaring angin dan mimpi hampa,” ujar Sebby.
Sementara itu, anggota DPR Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Muhammad Nasir Djamil turut menanggapi soal polemik pernyataan Jenderal Dudung Abdurachman yang menegaskan agar melakukan pendekatan khusus dengan kelompok bersenjata di Papua.
Ia menyatakan bahwa pemerintah sebelumnya menyatakan bahwa gerakan KKB di Papua sebagai terorisme.
Alasannya tak lain karena KKB kerap melancarkan berbagai aksi brutal terhadap warga sipil maupun aparat TNI-Polri. Bahkan belakangan KKB juga membunuh tenaga kesehatan.
“Pendekatan memukul diganti jadi pendekatan merangkul, tapi tentu saja kita teringat di bulan April yang lalu pemerintah telah memasukan KKB sebagai organisasi terorisme, meskipun dikritik oleh banyak pihak, termasuk Komnas HAM,” kata Nasir, Jumat (26/11/2021).
“Tentu pemerintah juga punya argumen kuat, tentu karena KKB Papua membunuh warga sipil, membunuh tenaga kesehatan, membunuh aparat TNI Polri, merusak fasilitas umum,” imbuh dia.
Lantas Nasir pun mempertanyakan maksud dan tujuan dari Jenderal Dudung yang justru mengajak agar aparat TNI merangkul pihak KKB Papua.
Tentunya sikap Jenderal Dudung ini berbanding terbalik dengan sikap pemerintah yang menyatakan status KKB sebagai terorisme.
Berita Terkait
-
Kasad Dudung Abdurachman: Lindungi Masyarakat Papua
-
Kunjungan Pertama Jenderal TNI Dudung Abdurachman ke Papua Usai Jabat Kasad
-
Kunjungan Perdana ke Papua Barat Usai Jadi KSAD, Ini Agenda Jenderal Dudung
-
Eks Prajurit TNI Gabung ke OPM, Lucky Janji Berperang sampai Kiamat Demi Papua Merdeka
-
Ingin Papua Merdeka, Eks Prajurit TNI Lucky Matuan Disebut Membelot ke TPNPB-OPM
Terpopuler
- Usai Jokowi, Kini Dokter Tifa Ungkit Ijazah SMA Gibran: Cuma Punya Surat Setara SMK?
- Belanja Seru di BFF Festival 2025, Tiket Hemat 30% via BRImo
- Cari Bedak Murah yang Mengandung SPF? Cek 5 Rekomendasinya, Mulai Rp20 Ribuan
- 4 Rekomendasi Moisturizer Vitamin C untuk Wajah Cerah Bebas Flek Hitam, Harga Terjangkau
- Jay Idzes Pakai Jam Tangan Rolex dari Prabowo saat Teken Kontrak Sassuolo
Pilihan
-
Bobotoh Diminta Serbu GBLA! Marc Klok: Di Bandung, Lawan Tidak Akan Dapat Apa-Apa!
-
Dua Raksasa Properti Jepang Kajima & Mitsubishi Dikabarkan Incar Saham Diamond Citra Propertindo
-
Penonton Kecewa! Kelme Telat Kirim, Persib Main Laga Penting Tanpa Jersey Anyar
-
Momen Kapal Tentara China Hancurkan Sekutu Sendiri saat Kejar Pasukan Filipina
-
9 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Memori Besar Terupdate Agustus 2025
Terkini
-
Mengenang Anak Gajah Yuni di Hari Gajah Sedunia, Mati usai Terpisah dari Induknya
-
Kisah Briptu Putri, Polwan Riau Lulusan Terbaik Akademi Kepolisian Turki 2025
-
BRI Singapore Branch Raih Satu Dekade Sukses Dukung Ekspansi Ekonomi Indonesia di Asia
-
Sepekan Dibuka, Mengapa Lelang Jabatan Sekda-OPD Siak Masih Sepi Peminat?
-
Kasus Korupsi, Mengapa Eks Pj Wali Kota Pekanbaru Dituntut 6 Tahun Penjara?