SuaraRiau.id - Pasca kasus dugaan pelecehan seksual oknum dosen mencuat, sejumlah lembaga kampus Universitas Riau (Unri) membuka posko pengaduan sejak Sabtu (6/11/2021).
Organisasi itu terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Komahi, Bahana Mahasiswa dan beberapa kelembagaan lainnya.
Ketua tim advokasi Komahi Unri, Agil mengatakan sejak dibukanya posko pengaduan itu, ada satu orang lagi mahasiswi Unri yang mengadu.
"BEM, KOMAHI, Bahana, dan banyak kelembagaan lainnya membuka posko pengaduan. Sejauh ini ada satu yang mengadu," kata Agil, Selasa (9/11/2021).
Ia menjelaskan, kasus yang diadukan itu terjadi pada akhir 2019, tindakannya berupa pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh seorang dosen.
"Iya, pelecehan seksual juga oleh dosen, terjadi di akhir 2019, mahasiswa HI. Untuk sekarang kami sedang foll-up dulu kepada mahasiswanya, apakah mau dilanjutkan apa tidak," ungkap Agil.
Menurut Agil, kasus yang baru ini merupakan dugaan kasus pelecehan seksual, namun bukan berbentuk tindakan fisik.
"Tidak fisik, dan tidak dengan dosen yang sama. Makanya masih dalam proses tindak lanjut," jelasnya.
Di sisi lain, mengenai kasus yang mencuat soal mahasiswi yang diduga dilecehkan oleh dekan sekaligus dosen pembimbing skripsi, Agil menyebut bahwa pihaknya masih ingin memastikan keindependenan tim pencari fakta yang dibentuk pihak kampus.
Sebab, keinginan para mahasiswa untuk diakomodir di dalam tim pencari fakta itu sepertinya belum terpenuhi.
"Mengenai (dugaan) kasus dekan, perkembangannya adalah kami mau memastikan tim pencari fakta dari kampus itu independen, dan mau memasukkan mahasiswa ke dalamnya," kata Agil.
Saat ini, kondisi korban dugaan pelecehan seksual yang sedang ditangani kasusnya bersama Komahi, BEM Unri dan LBH Pekanbaru masih terus dalam pantauan.
Kasus itu telah dibawa ke ranah hukum dengan melapor ke Polresta Pekanbaru.
"Untuk korban sendiri, Alhamdulillah masih terjaga dan aman, selalu didampingi juga oleh keluarga dan Komahi," ujar dia.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada
Tag
Berita Terkait
-
Ultimatum Pramono ke Transjakarta: Citra Perusahaan Tak Boleh Rusak, Tindak Tegas Pelaku Pelecehan
-
Hasil Gelar Perkara Kasus Pelecehan Seksual di Internal Transjakarta, Terduga Pelaku Cuma Dimutasi?
-
Kasus Gus Elham: Berapa Ancamam Hukuman Penjara Pelecehan Seksual Anak?
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
Tersandera Maskulinitas, Laki-Laki Takut Mengaku Dilecehkan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
SF Hariyanto Segera Diperiksa KPK Terkait Temuan Dolar saat Penggeledahan
-
3 Mobil Bekas Kabin Luas yang Pajaknya Murah: Anti Rewel, Hemat Operasional
-
Dua Desa di Indragiri Hilir Terendam Banjir, Warga Terpaksa Mengungsi
-
4 Mobil Toyota Bekas 30 Jutaan, Dikenal Bandel dengan Suku Cadang Murah
-
3 Mobil Eropa Bekas 30 Jutaan buat Anak Muda, Sporty dengan Mesin Bandel