Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Rabu, 06 Oktober 2021 | 20:59 WIB
Tim offisial dan atlet Provinsi Riau berfoto sebelum laga di babak semifinal, Jayapura.[ANTARA]

"Itu yang kami tak setuju. Harapan kami, tentu yang pastinya semua atlet ini satu tujuan, mereka harumkan nama daerah. Jadi jangan disamakan masalah uang saku ini dengan masalah administrasi cabor, itu urusan cabor dan KONI-nya," ungkapnya.

Sementara itu, KONI Bengkalis mengaku belum menyerahkan uang saku atlet Muaythai yang mengikuti PON XX Papua disebabkan karena adanya beberapa administrasi yang belum diselesaikan oleh Ketua Cabor Muaythai Bengkalis.

Ketua KONI Bengkalis Darma Firdaus Sitompul menindaklanjuti dan menjelaskan persoalan itu lewat wakilnya.

Melalui Wakil Ketua III Henky Fransisco Nelwan mengatakan, bahwa KONI sama sekali tidak berniat untuk menahan uang tersebut. Namun menurutnya pihak Muaythai Bengkalis, terutama ketuanya harus menyelesaikan terlebih dahulu apa yang menjadi kewajibannya.

"Kita punya aturan. Apalagi ini menyangkut uang negara yang harus jelas pertanggungjawabannya. Kita ingin tertib administrasi. Hingga kini dari Muaythai sendiri ada beberapa ADM yang belum diselesaikan dan kita masih menunggu," ungkapnya.

Dijelaskan Henky, selama ini KONI Bengkalis telah berupaya sekuat tenaga memenuhi kebutuhan semua cabor dan atlet.

Ia menegaskan, bahwa KONI tidak pernah menahan uang tersebut karena dana tersebut telah tersedia. Pihak KONI hingga kini masih menunggu Cabor Muaythai untuk melengkapi administrasi.

"Kami sudah berupaya berkomunikasi dengan ketua Muaythai Bengkalis dan kemarin ketua Muaythai sendiri berjanji akan menyelesaikan setelah pulang dari Pekanbaru (usai acara pelepasan atlet), tetapi sampai sekarang belum ada kabar, itu yang menjadi pertanyaan kami," katanya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

Load More