Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 05 Oktober 2021 | 22:08 WIB
Tangkapan layar video pemberian vaksin kosong di Malaysia. [Foto: via AsiaOne]

SuaraRiau.id - Tak hanya di Indonesia, kasus suntik vaksin kosong Covid-19 juga terjadi di negari jiran, Malaysia.

Kejadian tenaga kesehatan yang suntik vaksin kosong beberapa pekan lalu tersebut kemudian viral di media sosial.

Peristiwa itu berawal ketika seorang bocah laki-laki 12 tahun memberitahu kepada sang ibu bahwa dirinya akan disuntik 0,3 ml vaksin Pfizer.

Terlihat dalam video, seorang petugas kesehatan mengisi jarum suntik, mengangkatnya ke kamera untuk menunjukkan jumlah di dalamnya.

Namun, keadaan menjadi serba salah setelah dia mendisinfeksi lengan kirinya dengan alkohol-staf medis mengambil jarum suntik yang salah dan melanjutkan dengan tusukan.

Mengutip Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, sebuah close-up inokulasi menunjukkan perawat mendorong suntikan yang sudah tertekan, yang berarti bahwa laras jarum suntik kosong.

Netizen yang menonton video meminta pihak berwenang untuk menyelidiki masalah ini, dengan beberapa bertanya apakah staf yang bertugas terlalu lelah.

Pada 2 Oktober, Gugus Tugas Imunisasi Covid-19 Malaysia, Datuk Dr Noor Azmi Ghazali mengkonfirmasi bahwa ada kesalahan manusia selama vaksinasi yang berlangsung di pusat vaksinasi Universitas Malaya.

Sebuah jarum suntik kosong yang tidak digunakan telah digunakan sebagai pengganti jarum suntik lain yang diisi oleh staf medis sebelumnya.

Setelah disuntik, dia menyadari kesalahannya dan memberi tahu petugas medis yang bertugas di pusat vaksinasi.

Menurut Dr Noor Azmi, tim medis kemudian menjelaskan dan membahas masalah tersebut dengan orang tua anak laki-laki yang mengizinkan putranya menerima suntikan Covid-19 di lengannya yang lain.

Adapun staf yang terlibat, dia telah diperingatkan untuk ekstra hati-hati dan mengikuti prosedur selama vaksinasi.

“Prosedur yang ada juga telah diperbaiki dengan memastikan tidak ada jarum suntik lain di meja saat memberikan suntikan. Ini untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali,” tambah dr Noor Azmi.

Load More