SuaraRiau.id - Mantan karyawan menyebut bahwa Facebook lebih memilih keuntungan daripada keamanan.
Hal itu terungkap dalam melalui sejumlah dokumen Facebook yang ia bagikan terkait isu kesehatan mental anak-anak pada Minggu (3/10/2021) waktu setempat.
Identitas pelapor Frances Haugen yang merupakan mantan karyawan Facebook terungkap dalam sebuah wawancara televisi CBS.
Sebelumnya pada Kamis (30/9/2021), Senator Amerika Serikat melakukan sidang setelah seorang pelapor yang tidak disebutkan namanya membagikan dokumen kepada anggota parlemen AS dan The Wall Street Journal.
Haugen dalam dokumen itu, merinci bagaimana Facebook mengetahui bahwa produknya, termasuk Instagram, membahayakan kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Mengutip AFP, dalam wawancaranya, ia mengatakan bahwa Facebook secara substansial lebih buruk daripada apa pun yang pernah dilihatnya sebelumnya.
“Facebook berulang kali telah menunjukkan bahwa mereka memilih keuntungan daripada keamanan. Itu seperti menyubsidi, membayar keuntungannya dengan keselamatan kita. Versi Facebook yang ada saat ini menghancurkan masyarakat kita dan menyebabkan kekerasan etnis di seluruh dunia,” kata Haugen dikutip dari Antara pada Senin (4/10/2021).
Dalam wawancara di acara “60 Menit” CBS itu Haugen menjelaskan bagaimana algoritma yang digunakan Facebook dapat memicu reaksi lebih banyak pada konten yang tampil di halaman beranda pengguna.
“Facebook telah menyadari bahwa jika mereka mengubah algoritma menjadi lebih aman, orang akan menghabiskan lebih sedikit waktu di situs, mereka akan mengeklik lebih sedikit iklan, mereka akan menghasilkan lebih sedikit uang,” ujarnya.
Sementara itu, wakil presiden kebijakan dan urusan global Facebook, Nick Clegg, dengan keras menolak pernyataan bahwa platformnya “beracun” untuk remaja setelah sidang kongres yang menegangkan di mana anggota parlemen AS mengecam perusahaan tersebut atas dampaknya terhadap kesehatan mental pengguna usia muda.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Microsoft Larang Karyawannya Pakai DeepSeek, Takut Data Tersimpan di China
-
Ulasan Novel Represi: Luka Lama dan Perjalanan Menuju Penyembuhan
-
Komdigi Siapkan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber, Bantah Jadi Alat Mata-mata
-
Rasa Syukur vs FoMO, Siapa yang Menang di Dunia Media Sosial?
-
Tissa Biani Relate dengan Karakter di Film Mungkin Kita Perlu Waktu
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Saya Sudah Sering Katakan, Liga Indonesia Harus...
- Selamat Datang Penyerang Keturunan! 2 Tak Perlu Naturalisasi untuk Bela Timnas Indonesia U-23
- 10 Aplikasi Penghasil Uang Resmi Didukung Pemerintah Bisa Cuan Jutaan Rupiah
- 3 Bek Asing Jago yang Bisa Direkrut PSM Makassar untuk Gantikan Yuran Fernandes
- Alhamdulillah Elkan Baggott Tak Jadi Pergi
Pilihan
-
Tempo Scan Kecipratan Proyek Prabowo, Bakal Bangun 1.000 Dapur Makan Bergizi Gratis Dilahan Miliknya
-
Mobil Listrik BYD Seal Terbakar di Palmerah, BYD Indonesia Lakukan Investigasi
-
6 Rekomendasi HP NFC Murah Terbaik Mei 2025, Harga cuma Rp 2 Jutaan
-
Pungli ke Pedagang Kaki Lima, Warga Kampung Baru Diciduk Anggota Polsek Pasar Kliwon
-
8 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik Mei 2025, Terang Meski di Bawah Terik Matahari
Terkini
-
Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Pembiayaan dan Pendampingan bagi Jutaan Pelaku Usaha
-
Disajikan Dingin, 6 Minuman Khas Riau Cocok Dinikmati saat Panas Bedengkang
-
Rekomendasi Chewy Brownies, Pilihan Kue Kekinian Digandrungi Anak Muda
-
Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp1,88 Juta per Gram
-
Rezeki 2 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Sile Diklik Wak!