SuaraRiau.id - Pembelajaran tatap muka di Pekanbaru mulai dilakukan sejak beberapa hari yang lalu. Sejumlah sekolah pun menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan terkait pelaksanaan belajar tatap muka.
Namun, bukan tak mungkin kendala akan muncul. Seperti yang terjadi di SMPN 44 Pekanbaru. Aktivitas di sekolah tersebut dihentikan sementara lantaran ada satu guru positif Covid-19.
Belajar tatap muka di sekolah tersebut pun dihentikan selama tiga hari ke depan guna mencegah penyebaran Covid-19.
"Ada satu guru terkonfirmasi positif di SMPN 44, belajar di sekolah kita hentikan sementara Covid-19," jelas Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Selasa (21/9/2021).
Ismardi menyebut bahwa pihaknya langsung melakukan proses penyemprotan disinfektan di kawasan sekolah.
Selama tiga hari akan dilakukan proses sterilisasi sekolah supaya peserta didik bisa beraktivitas di sekolah.
Ismardi memastikan sampai saat ini belum ada peserta didik yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Ia juga menegaskan bahwa seluruh sekolah mesti menjaga protokol kesehatan secara ketat. Saat ini 80 persen sekolah tingkat SD dan SMP sudah mengajukan rekomendasi.
Mayoritas sekolah sudah menggelar belajar tatap muka secara terbatas. Para siswa juga harus mendapat rekomendasi dari orangtuanya sebelum belajar di sekolah.
Orangtua yang menentukan peserta didik bisa mengikuti belajar tatap muka atau secara online dari rumah.
Lebih lanjut, Ismardi mengingatkan kepada masyarakat agar bisa melaporkan sekolah ke Dinas Pendidikan Pekanbaru bila ada pelanggaran protokol kesehatan saat belajar tatap muka terbatas.
"Kita tetap evaluasi pelaksanaan belajar tatap muka, masyarakat bisa laporkan kalau ada sekolah yang longgar protokol kesehatannya," ujarnya.
Menurutnya, laporan tersebut sangat penting. Ia ingin memastikan bahwa protokol kesehatan masih berjalan dengan baik. Ia menyebut, pihaknya punya jurnal harian yang dikirim kepala sekolah setiap harinya.
Dirinya mengingatkan peserta didik yang kurang enak badan bisa rehat di rumah saja. Satu SOP yakni tidak membolehkan peserta didik dalam kondisi sakit masuk sekolah.
Tag
Berita Terkait
-
Ratusan Anak di Pekanbaru Kehilangan Orangtua Akibat Covid-19
-
Ratusan Sekolah di Cimahi Ogah Gelar PTM, Ini Penyebabnya
-
Pungutan Dihentikan, Juru Parkir Masih Ada di Indomaret-Alfamart Pekanbaru
-
17 Oknum Pejabat di Pekanbaru Masih Kuasai Mobil Dinas, Padahal Tidak Lagi Menjabat
-
Menuai Polemik, Pungutan Parkir di Alfamart-Indomaret Pekanbaru Dihentikan
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Jangan Panik! Transaksi BRI Aman & Lancar saat Libur Maulid Nabi karena Weekend Banking
-
BRI Rayakan Hari Pelanggan Nasional dengan Sambangi dan Sapa Nasabah Secara Langsung
-
Pemprov Riau Siapkan 2 Lokasi Program Transmigrasi, untuk Siapa?
-
Khariq Anhar Jadi Tersangka UU ITE usai Unggah Konten Manipulasi soal Demo
-
Cuan 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldonya Jadi Tambahan Uang Belanja