Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Kamis, 09 September 2021 | 15:57 WIB
Ali Mochtar Ngabalin. [Suara.com/Ria Rizki]

SuaraRiau.id - Ormas Front Persaudaraan Islam (FPI) baru saja dideklarasikan pada 17 Agustus yang lalu. Ormas tersebut merupakan pengganti Front Pembela Islam (FPI) yang telah dibubar oleh pemerintah.

Terkait mulai eksisnya FPI yang baru, tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin ikut menyentil ormas tersebut. Hal itu disampaikan oleh Ngabalin melalui akun Twitternya pada Rabu (8/9/2021).

Menurut Ali Ngabalin, apapun nama dari FPI itu, jika merupakan pendukung khilafah, ISIS, dan Taliban, maka dipastikan tidak ada tempat bagi mereka di Indonesia.

“Apapun namamu kalau kau pendukung ISIS, Taliban, Khilafah dan Intoleran serta sejenisnya pasti tidak ada tempat dan ruang untukmu di bumi Pancasila. Ingat itu,” ungkap Mochtar Ngabalin seperti dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com.

Ngabalin juga mengingatkan kepada generasi muda Indonesia agar menghindari FPI yang dia sebut sebagai ormas radikal. Kata dia, generasi muda muslim harus jauh-jauh dari ormas bernama FPI.

“Awas jangan gagal paham. Generasi muda Islam harus terlindungi dari ormas radikal,” tambahnya.

Sebagai informasi, Front Persaudaraan Islam kini resmi dideklarasikan diri. Dikabarkan, beberapa waktu ke depan akan mendeklarasikan secara nasional.

Adapun mantan Imam FPI Banten, KH Qurthubi Jaelani terpilih sebagai Ketua Umum Front Persaudaraan Islam dalam musyawarah para anggota.

Sementara itu, eks Ketua Umum Front Pembela Islam, Ahmad Shabri Lubis menjabat sebagai penasihat Front Persaudaraan Islam.

Load More