SuaraRiau.id - Mafia olahraga ternyata tak hanya di dunia bulutangkis saja, tapi ada juga di berbagai cabang olahraga lainnnya.
Hal itu terungkap dari pengalaman mantan pebulutangkis senior, Taufik Hidayat yang ia tuturkan di kanal YouTube VINDES.
“Ada juga (mafia olahraga) enggak cuma di bulu tangkis, semua olahraga kayaknya ada,” ujarnya dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com pada Selasa (7/9/2021).
Taufik Hidayat menceritakan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat perhelatan Asian Games 2006. Kala itu, Taufik telah 2 kali kalah berhadapan dengan pemain asal China, Lin Dan.
Lalu ketika masuk ke babak perorangan, Taufik Hidayat harus berhadapan dengan atlet asal Malaysia, Lee Chong Wei.
“Asian Games 2006 di Qatar, ini gue cerita. Jadi main awal itu kan beregu, perorangan berikutnya. Beregu itu gue ketemu Lindan 2 kali kalah, 2 kali apa 3 kali kalah. Abis itu Indonesia kan enggak juara di situ, abis itu minggu depannya kita masuk ke perorangan. Gue di semifinal ketemu Lee Chong Wei, Malaysia.” ujar dia.
Oknum mafia olahraga, kata Taufik, mendatanginya untuk menawarkan pengaturan skor.
Taufik juga mengklaim bahwa Lee Chong Wei tidak tahu-menahu persoalan ini.
“Nah, Lee Chong Wei enggak tahu masalah apa-apa, semua enggak tahu. Dia kan tahunya cuma main aja. Tapi orangnya dia, lewat Rexy, ketemu lah. Dia nanyain telepon gue untuk ketemu gue. Akhirnya dia dateng ke gue untuk menawarkan itu (pengaturan skor).” sebut suami dari Ami Gumelar itu.
Oknum tersebut bahkan telah menanyakan berapa bonus yang diterima Taufik jika berhasil mendapat medali.
Tak hanya itu, Taufik juga sudah diiming-imingi bakal mendapat bayaran 2-3 kali lipat lebih banyak jika setuju dengan tawaran tersebut.
“Tanya kalau juara Asian Games nih Indonesia lu dapet bonus berapa dari pemerintah? Ini demi Tuhan gue ngomong apa adanya… Kamu kan udah kalah 2 kali di beregu sama Lin Dan. Si ini lagi bagus jadi ada chance lah untuk juara. Kamu kan udah pernah juara juga di Asian Games 2002, kan? Kamu bonus di Indonesia berapa?” tuturnya.
Taufik pun dengan tegas menolak permintaan pengaturan skor.
“Gue enggak nyebutin. ‘Nanti double triple saya kasih kamu’. Gue dengerin aja kan. Abis itu gue bilang, ‘Gimana kalau dia gue bayar aja?’ Gue cuma ngomong, ini di luar (negeri) coba lo kalau ngomong di Indoneisa lebih asik lu enggak bisa pulang.” jelas Taufik.
Ia mengatakan tak bersedia untuk menjual negara Indonesia ke tangan orang lain. Menurutnya, nilai uang tak sebanding dengan kemenangan Indonesia.
Berita Terkait
-
Pensiun dari PBSI, Richard Mainaky Punya Cita-cita Majukan Bulutangkis Indonesia Timur
-
Sumbang Dua Emas di Paralimpiade Tokyo, Leani Ratri Ngaku Belum Puas
-
Samai Rekor Legenda Bulutangkis China, Leani Ratri Oktila Belum Puas
-
Malaysia Heran Indonesia Mampu Turunkan Kasus Harian Covid-19 Lebih Cepat
-
BWF Tanggapi Isu Match Fixing yang Diceritakan Taufik Hidayat
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Bupati Sleman Akui Pahit, Sakit, Malu Usai Diskominfo Digeledah Kejati DIY Terkait Korupsi Internet
- Pemain Keturunan Purwokerto Tiba di Indonesia, Diproses Naturalisasi?
Pilihan
-
Daftar 5 Mobil Bekas yang Harganya Nggak Anjlok, Tetap Cuan Jika Dijual Lagi
-
Layak Jadi Striker Utama Persija Jakarta, Begini Respon Eksel Runtukahu
-
8 Rekomendasi HP Murah Anti Air dan Debu, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
Terkini
-
Free Fire Hadirkan Emote Pacu Jalur, Angkat Tradisi Riau ke Dunia Game
-
Terungkap Pelaku Kasus Beras Oplosan di Riau, Kapolda: Pemain Lama
-
Kabar Lahan SRL Disegel Pemerintah Terkait Karhutla, Apa Kata Ketua APHI Riau?
-
Diduga Terlibat Karhutla Riau: 4 Perusahaan Kena Segel, Satu Pabrik Sawit Ditutup
-
Pertanian Jadi Andalan, BRI Salurkan KUR Rp83,38 Triliun ke Sektor Produktif