SuaraRiau.id - Kasus Covid-19 di Riau hingga saat ini belum mereda, bahkan kasus aktif di Bumi Lancang Kuning tersebut mendapat sorotan langsung dari Presiden Jokowi.
Riau mendapat rapor merah dalam kasus aktif Covid-19 bersama beberapa provinsi lain di Indonesia. Tak hanya itu, penerapan PPKM Level 4 yang sebelumnya hanya Pekanbaru kini bertambah yaitu Dumai, Rokan Hulu dan Siak.
Kabupaten Siak menjadi daerah yang angka positif Covid-19 cukup lumayan banyak. Hal ini juga berimbas pada pelayanan tenaga kesehatan (nakes) sebagai salah satu garda tersepan penanganan virus Corona di wilayah tersebut.
Nakes setiap hari harus berhadapan dengan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Para nakes bertanggungjawab merawat, membantu menyembuhkan, dan dilayani agar bisa kembali kumpul dengan keluarga pasien dirumahnya.
Meskipun begitu, para nakes di RSUD Tengku Rafian Kabupaten Siak tetap ramah dan memberikan pelayanan terbaik.
Salah seorang nakes RSUD Tengku Rafian Siak Fitria Sawitri menuturkan bahwa, ia bersama rekan lainnya secara bergantian setiap hari merawat dan memastikan agar kondisi pasien terkonfirmasi positif-19 bisa sembuh dan terlayani secara maksimal.
"Itu sudah menjadi tanggung jawab kami semua sebagai tenaga kesehatan dan harus dijalani dengan ikhlas dan sabar," kata Fitri kepada SuaraRiau.id.
Ibu satu anak itu pun bercerita keseharian mereka dalam menjalani aktifitas sebagai seorang Nakes di tengah pandemi.
Fitri bilang, setiap dua jam sekali berganti shif dengan teman kerjanya untuk melayani pasien. Baik itu yang terkonfirmasi positif Covid-19 maupun yang tidak.
Dalam dua jam itu, mereka pun harus memakai Alat Pelindung Diri (APD) agar memastikan mereka aman dari penyebaran Covid-19 dari pasien.
"Tapi namanya setiap hari bersentuhan dengan virus mendunia itu, tetap saja kami terkena Covid-19," kata dia.
Dua jam menggunakan APD, sambungnya, badan mereka basah, tangan mereka keriput, bernafas sesak, letih tiada tara dan benar-benar sangat tidak nyaman.
Tapi, kata dia, semuanya harus dijalani sesuai dengan protokol kesehatan. Terkadang nakes itu hampir pingsan karena pengapnya menggunakan APD.
"Rasa-rasa terperangkap dalam apa gitu," jelasnya.
Dalam pandangan masyarakat, kata Fitri, apa yang mereka lakukan itu dinilai biasa aja.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Viral Nakes di Karimun Dapat Kiriman Paket Makanan Dicampur Dengan Tanah Kuburan
-
Perhatian, Vaksinasi Dosis Ketiga untuk Nakes di Sumut Terhambat
-
Nakes Suntik Vaksin karena Lelah, PPNI: Masyarakat Takkan Terima Jika Ada Kesalahan
-
Kasus Nakes Suntik Vaksin Kosong, EO Ternyata Bukan Vaksinator Sembarangan
-
Nakes Gadungan Beri Layanan Keliling Rumah Warga Diamankan Polisi
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah Desain Timeless: Enak Dilihat Sepanjang Waktu, Mulai Rp 30 Jutaan
- Pemain Keturunan Rp 312,87 Miliar Juara EFL Masuk Radar Tambahan Timnas Indonesia untuk Ronde 4
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Mesin Diesel Harga di Bawah Rp100 Juta
- Selamat Tinggal Mees Hilgers, Penggantinya Teman Dean James
- 5 Alasan Honda Supra X 125 Old Masih Diminati, Lengkap dengan Harga Bekas Terbaru Juni 2025
Pilihan
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
-
DOR! Dua Bule Australia Jadi Korban Penembakan di Bali, Pelaku Disebut Gunakan Jaket Ojol
Terkini
-
Buka 3 Link DANA Kaget Hari Minggu, Khusus Buatmu Senilai Ratusan Ribu
-
CEK FAKTA: Heboh Chat Audio Grup WA Merupakan Modus Penipuan Hacker, Benarkah?
-
6 Warga Jadi Tersangka Perusakan Aset Perusahaan Imbas Konflik Lahan di Siak
-
3 Link DANA Kaget Khusus Akhir Pekan, Cuan Tambahan Senilai Rp345 Ribu
-
Konflik Lahan Warga vs PT SSL, Jikalahari Minta Bupati Siak Cabut Izin Perusahaan