SuaraRiau.id - Beberapa waktu belakangan, sejumlah tokoh politik mulai memasang sejumlah baliho kampanye Pilpres 2024 di beberapa wilayah. Tak terkecuali Puan Maharani.
Dari pemetaan Drone Emprit, berdasarkan monitoring percakapan soal baliho Puan Maharani di berita online (daring) dan media sosial, ternyata ikut menaikkan popularitas Ketua DPR RI tersebut.
Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi menjelaskan hasil monitoring Drone Emprit 7 Juli 2021 sampai 7 Agustus 2021.
Berdasarkan sejumlah tokoh politik yang memasang baliho, hanya Puan Maharani yang popularitas atau eksposurnya di berita online dan Twitter bertengger di urutan empat besar.
Eksposur masing-masing tokoh di berita daring dan Twitter mulai dari yang teratas, yakni Anies baswedan 43 persen berita daring dan 50 persen Twitter, Ganjar Pranowo 25 persen daring serta 27 persen di Twitter.
Berikutnya sosok Ridwan Kamil dengan 19 persen berita daring serta 12 persen Twitter dan Puan Maharani dengan 13 persen berita daring, untuk eksposur di Twitter sebesar 12 persen.
"Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen," kata Ismail Fahmi dikutip dari Antara, Senin (9/8/2021).
Bahkan, kata Fahmi, tren popularitas Puan dalam sebulan terakhir hampir mengejar tren Ganjar.
Fahmi menjelaskan bahwa popularitas merupakan gabungan percakapan yang bernada positif, negatif, dan netral.
"Tak peduli sentimennya apa," kata dia.
Dari popularitas diharapkan nanti akan naik favorabilitas-nya (sentimen positif dan negatif), lalu dikapitalisasi jadi elektabilitas.
"Teorinya begitu. Kenyataan di lapangan bisa bermacam-macam faktor yang berpengaruh," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi, menilai baliho atau billboard memberikan "efek oh" untuk pengenalan awal seorang tokoh politik.
"Efek oh itu, maksudnya oh ada menteri namanya ini, oh ternyata ada ketua DPR yang namanya ini," kata Hasan.
Dijelaskan pula bahwa "efek oh" diperlukan sebagai awal, pengenalan, dari seorang tokoh, kemudian sisanya sang tokoh sendiri yang harus melengkapinya menjadi elektabilitas.
Berita Terkait
-
Kejar Ganjar, Popularitas Puan Maharani Naik Meski Dapat Sentimen Negatif soal Baliho
-
Rambut di Foto Profil Instagram Berubah Putih, Kode Gibran Dampingi Ganjar ?
-
Dukung TNI Turunkan Baliho Puan Maharani, Sujiwo Tejo: Kasih ke Tukang Soto dan PKL
-
Sindiran Menohok Eko Kuntadhi Soal Baliho Puan Maharani: Mudah Dicari Ketimbang Rezeki
-
Gibran Pasang Foto Ganjar Pranowo, Padahal Kader PDIP Suruh Pasang Spanduk Puan
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
MBG dan Pelibatan Masyarakat Menjadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku
-
5 Mobil Matic Bekas untuk Pensiunan, Harga Bersahabat dan Serba Hemat
-
Madu Mastuti Bangun Malessa sebagai Ruang Berkarya dan Berdaya bagi Perempuan
-
Cerita Mahout Menjaga Gajah Sumatera yang Habitatnya Kini Tergusur
-
Pelajar Tewas dalam Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Pekanbaru