SuaraRiau.id - Kasus teror wafer berisi beberapa barang seperti silet, seng dan pecahan besi belakangan menggegerkan warga Jember, Jawa Timur.
Pemberi wafer yang sengaja dibagikan kepada anak-anak tersebut berhasil ditangkap jajaran kepolisian setempat.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menyatakan bahwa pelaku teror wafer diamankan di salah satu warung depan rumah sakit.
“Pelaku berinisial AB (42) yang tinggal tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) itu merupakan warga Jalan Manggis, Kelurahan Jember Lor, yang ditangkap di salah satu warung di depan RSD dr Soebandi Jember,” terang Yogi pada Selasa (3/8/2021) dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com.
Pengakuan mengejutkan pun dilontarkan pelaku berinisial AB (42). Ia mengaku nekat melakukan hal kejam itu lantaran untuk tolak bala.
Pelaku sendiri membagikan wafer maut tersebut kepada beberapa anak yang berada tak jauh dari tempat tinggalnya.
Aksi teror wafet maut tersebut akhirnya ditindaklanjuti kepolisian, setelah satu keluarga melaporkan adanya aksi teror maut menggunakan wafer yang ditemukan di depan rumahnya.
Bermula ketika pelaku akan memberikan wafer maut kepada seorang anak berusia 6 tahun yang sedang berada di rumahnya. Karena merasa tidak mengenal pelaku, anak tersebut menolak pemberian tiga buah wafer maut.
Kemudian pelaku lantas melempar wafer yang akan diberikan ke anak tersebut ke halaman rumahnya.
Anak kecil kemudian mengambil wafer yang dilempar pelaku kemudian menunjukkan kepada kakaknya yang berada di dalam rumah.
Merasa tidak ada yang aneh pada wafer tersebut, sang kakak mencoba memakannya, namun saat itu pula dirasakan rasa yang aneh dari wafer dan bahayanya terdapat benda aneh di dalam wafer. Beruntung wafer tersebut langsung dilepeh tidak termakan.
“Karena tidak mau, pelaku melempar begitu saja ke teras rumah anak tersebut yang merupakan rumah Pak Yasin dan langsung pergi meninggalkan TKP,” katanya.
Makanan tersebut sempat ditunjukkan kepada kakaknya dan dibuka hingga dicicipi, namun kemudian memuntahkannya karena terasa ada benda keras di dalam makanan ringan itu dan beruntung anak tersebut tidak menelannya.
Setelah ibunya menemukan ada benda tajam berbahaya pada makanan itu, keluarganya melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polsek Patrang.
“Usai menerima laporan, polisi langsung melaksanakan pengecekan TKP dan mengamankan barang bukti, serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi,” ujar dia.
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Momen Pilkada, Harga Emas Antam Langsung Melonjak
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
Terkini
-
Inovasi E-Break, PHR Hemat Biaya Produksi Balam South Rp29 Miliar
-
Hari Pencoblosan, KPU Riau Ungkap Larangan untuk Pemilih dan Lembaga Survei
-
Intip Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Wapres Gibran
-
Jaga Keamanan Masa Tenang Pilkada, Polres Siak-Instansi Terkait Patroli Skala Besar
-
Hari Guru, Begini Jejak Kisah Guru di Balik Kesuksesan Para Engineer PHR