Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 27 Juli 2021 | 08:31 WIB
Cuaca panas bisa merusak kulit wajah bila tak dilindungi dengan tabir surya. (Shutterstock)

SuaraRiau.id - Cuaca panas diprediksi bakal melanda sebagian besar daerah di Indonesia. Hal ini terjadi akibat pengaruh angin Monsun Australia.

Disampaikan prakirawan BMKG Achmad Rifani dalam tayangan virtual, bahwa angin dari Australia membawa angin kering.

"Angin Monsun Australia yang membawa udara kering tampaknya masih akan mendominasi wilayah Indonesia," ujar Rifani dilansir dari Antara, Selasa (27/7/2021).

Rifani mengatakan angin Monsun Australia diperkirakan bergerak ke bagian selatan Indonesia, kemudian sebagian Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

"Situasi ini menyebabkan terhambatnya potensi pertumbuhan awan, kemudian menjadikan kondisi cuaca yang cerah hingga cerah berawan," katanya.

Situasi tersebut, kata Rifani, terjadi di sekitar Pulau Jawa dan Pulau Bali hingga Nusa Tenggara dalam beberapa hari terakhir.

"Kita harus selalu menjaga kesehatan, terutama di tengah kondisi cuaca yang panas dan juga relatif kering seperti saat ini," katanya.

Meski demikian, potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat diprakirakan masih terjadi di Aceh dan Kalimantan Utara.

Angin kencang, kata dia, juga dapat berpotensi terjadi di Nusa Tenggara Barat dan Maluku.

Sementara itu, prakiraan kondisi suhu di sejumlah kota besar di Indonesia dilaporkan relatif rendah berada di Bandung (Jawa Barat) mencapai 17-30 derajat Celsius serta Kupang (Nusa Tenggara Timur) mencapai 18-33 derajat Celsius, sedangkan suhu rata-rata mencapai 25-34 derajat Celsius. (Antara)

Load More