Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 19 Juli 2021 | 08:12 WIB
dr Tirta (Instagram)

SuaraRiau.id - Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) diketahui terbakar pada Minggu (18/7/2021) malam. Penyebab kebakaran diduga terjadi karena adanya korsleting listrik.

Kebakaran Kantor BPOM tersebut ternyata menyita perhatian Dokter Tirta Mandira Hudhi. Ia menanggapi kejadian tersebut lewat cuitan di Twitternya.

Dokter Tirta menyematkan emoji menangis dalam cuitannya.

“Malem-malem jam 22.00 baca berita kantor pusat BPOM kebakaran,” kata dr Tirta dilansir dari Hop.id--jaringan Suara.com pada Senin 19 Juli 2021.

Dalam cuitannya, dr Tirta menyebut bahwa kebakaran yang terjadi di kantor BPOM ini mirip dengan cerita yang ada di drama Korea berjudul Vincenzo.

Dokter Tirta menilai bahwa kantor BPOM penting di kala penangan pandemi Covid-19. Ia juga membahas tentang cocoklogi.

“Mirip kejadian Vincenzo kah? Gue males cocoklogi, tapi BPOM tu kantor penting di kala penanganan Covid gini. Jiwa cocoklogiku bergejolak, investigasinya apakah nanti hasilnya,” tuturnya.

Sebelumnya diketahui, Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Jakarta Pusat, Asril Rizal menjelaskan dugaan sementara penyebab kebakaran karena adanya korsleting listrik.

“Dugaan penyebab korsleting listrik,” jelas Asril Rizal.

Api yang menyambar kantor BPOM sudah berhasil dipadamkan. Sebanyak 17 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan, termasuk 75 personel yang berusaha memadamkan api tersebut.

Awalnya, petugas pemadam kebakaran Johar Baru, Jakarta Pusat mengerahkan empat unit mobil pemadam kebakaran ke Kantor BPOM yang beralamat di Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Johar Baru, Jakarta Pusat. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 21.30 WIB.

Situasi kebakaran di kantor BPOM mulai kuning sejak pukul 22.17 WIB. Di situasi itu, 17 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Api mulai bisa dipadamkan setelah satu setengah jam penanganan. Ia juga menjelaskan kerugian yang terjadi akibat kebakaran ini.

“Kerugian ditaksir Rp600 juta dengan luas area 8×25 meter atau 200 meter persegi.” ungkap dia.

Load More