SuaraRiau.id - Vaksin berbayar akhirnya ditunda. Namun polemik vaksin dijual tersebut masih menjadi bahan perbincangan banyak kalangan.
Tak sedikit tokoh yang memberi pandangannya tentang vaksin berbayar, tak terkecuali anggota Komisi VI DPR, Nusron Wahid.
Anggota Komisi VI DPR sekaligus tokoh Nahdlatul Ulama (NU), Nusron Wahid ikut angkat bicara terkait vaksin berbayar.
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) itu melalui keterangan tertulis di akun media sosial miliknya mempertanyakan mengapa publik harus menghebohkan vaksin gotong royong yang rencananya bakal berbayar.
Nusron kemudian memaparkan, memang sebenarnya ada dua penugasan terkait vaksinasi di Indonesia. Adapun yang pertama, vaksin gratis dikelola oleh Biofarma dan dibagikan ke rakyat secara umum.
Kemudian yang kedua, kata dia, vaksin gotong royong berbayar dan didistributorkan langsung oleh Kimia Farma, Indofarma, serta perusahaan farmasi yang mendapat izin dari lembaga pemerintah terkait.
“Bukankah memang ada dua penugasan. Vaksin gratis yang dikelola oleh Biofarma. Ini yang didedikasikan untuk rakyat secara umum. Gratis. Pelaksanaanya massif sampai puskesmas dan lapis masyarakat,” kata Nusron Wahid, dikutip Hops.id--jaringan Suara.com pada Senin (12/7/2021).
“Kedua vaksin gotong royong berbayar. Diperuntukkan bagi siapa saja yang bersedia. Pelaksananya Kimia Farma, Indofarma dan perusahaan farmasi apa saja yg bisa mendatangkan vaksin yang dapat lesen dari BPOM. Yang menentukan harga Menkes. Adas dasar masukan dan pertimbangan dari BPKP,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Nusron menyatakan bahwa vaksinasi berbayar tersebut bakal diberlakukan untuk kalangan tertentu, yakni bagi mereka yang mampu membelinya sehingga tidak membebankan anggaran negara.
“Inilah dimensi keadilan. Masak direktur BUMN dan profesional lainnya yang gajinya ratusan juta, disubsidi vaksin oleh negara. Biarkan subsidi itu dinikmati oleh mayoritas rakyat yang berhak. Saya kira ini fair. Sepanjang tidak mengganggu pelayanan vaksin gratis untuk rakyat,” ujarnya.
Nusron pun merasa heran lantaran keadilan semacam itu justru disalahpahami oleh sejumlah orang.
Padahal, ungkap dia, vaksin bakal dibagikan secara merata dan pemerintah tidak akan mungkin memungut biaya vaksin bagi rakyat menengah ke bawah.
“Terus dimana anehnya dan salahnya? Wong org mampu beli vaksin kok dipersoalkan. Kecuali semua vaksin dijual itu salah. Apalagi kalau dijual kepada org miskin lebih salah lagi. Justru dengan adanya vaksin gotong royong individual, ada akselrasi vaksin,” sebutnya.
Nusron bahkan merasa aneh, jika ada sekelompok orang yang berpenghasilan tinggi, namun masih mengharapkan vaksin gratis dari pemerintah.
“Bukankah itu jatahnya orang kecil yang berpenghasilan rendah? Saya kira inilah salah satu cara kita membantu negara di tengah kesusahan. Minimal tidak mau membebani APBN,” terang Nusron.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Ditunda, Anggota DPR Ini Minta Pemerintah Batalkan Vaksin Berbayar
-
Pilih Suntik Vaksin Berbayar, Ngabalin: Banyak Orang Kaya di Republik Ini
-
Kimia Farma Tunda Program Vaksinasi Mandiri Berbayar, Klaim Minat Masyarakat Tinggi
-
Daftar Klinik Kimia Farma di Jakarta Tunda Vaksin Berbayar
-
Banyak Diprotes, Kimia Farma Tunda Penjualan Vaksin Covid-19
Terpopuler
- Sahroni Ditemukan Tewas, Dikubur Bersama 4 Anggota Keluarganya di Halaman Belakang Rumah
- Hanya Main 8 Menit di Utrecht, Miliano Jonathans Batal Ambil Sumpah WNI
- Jam Tangan Rp11,7 M Ahmad Sahroni Dikembalikan, Ibu Penjarah: Saya Juga Bingung Cara Pakainya
- Netizen Berbalik Kasihan ke Uya Kuya, Video Joget Kegirangan Gaji Rp 3 Juta Sehari Ternyata Editan
- Pastikan Gelar Demo 2 September 2025, BEM SI Bawa 11 Tunturan 'Indonesia Cemas', Ini Isinya
Pilihan
-
Sejarah Gaji DPR RI: Dari Terikat Presensi Kehadiran Hingga Tunjangan Ratusan Juta
-
PANI Siapkan Rp16,1 Triliun Borong 44,1 Persen Saham CBDK
-
Rujuk Demi Negara? Kronologi Lengkap Drama Arhan Zize yang Selalu Muncul Pas Lagi Ada Isu Panas
-
Warga Malaysia Ikut Demo, Upin Ipin Sampai Bikin Postingan Khusus Buat Indonesia!
-
Pengeluaran Ongkos Transportasi Warga Bekasi dan Depok Paling Mahal di Dunia
Terkini
-
Cuan 7 Link DANA Kaget Hari Ini, Saldonya Jadi Tambahan Uang Belanja
-
Remaja Tewas Tersengat Listrik di Kampar, Ternyata Jebakan Pengusaha Tahu
-
Hery Gunardi Ungkap Kunci Keberhasilan BRI Genjot Dana Murah
-
Sampah Menumpuk Kembali di Pekanbaru, Begini Kata Dinas Kebersihan
-
Cuan 5 Link DANA Kaget Hari Ini Bernilai Rp360 Ribu, Buruan Klik!