SuaraRiau.id - Polemik ditariknya vaksin Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas oleh Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru menjadi perhatian masyarakat di Kota Bertuah itu.
Terkait itu, Ketua Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Yasser Hamidy ikut bersuara. Ia berharap lewat penarikan itu nantinya seluruh data penerima dan jumlah vaksin yang tersedia di Pekanbaru menjadi cocok dan tidak terjadi ketimpangan data.
"Masyarakat harus tenang dan persepsinya jangan lari, karena penarikan vaksin ini hanya untuk memvalidasi data apakah vaksin yang diberikan dengan pusat cocok apa tidak dengan yang terjadi di lapangan," kata dia dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Rabu (9/6/2021).
Penarikan vaksin Covid-19 diketahui dari surat yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Pekanbaru untuk seluruh direktur rumah sakit.
Untuk diketahui, sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru melakukan penarikan terhadap seluruh dosis vaksin Covid-19 di rumah sakit dan puskesmas.
Adanya penarikan vaksin ini dalam rangka evaluasi pelaksanaan vaksinasi.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, Arnaldo Eka Putra menyebut, penarikan dosis vaksin karena terdapat data yang tidak cocok. Pihaknya menemukan data vaksin di rumah sakit yang tidak sesuai dengan jumlah persediaan dosis vaksin.
Data jumlah vaksin seharusnya terdapat dalam Sistem Monitoring Imunisasi Logistik secara Elektronik (SMILE).
Dirinya menyebut, yang menjadi persoalan yakni vaksin disuntikan tapi tidak cocok dengan data P-care.
Warga yang sudah suntik vaksin dalam data P-Care. Data ini masuk dalam sistem komputer. Mereka yang sudah suntik vaksin mestinya tercatat. Petugas melakukan input dalam data P-care," tuturnya.
Lebih jauh, Arnaldo menyatakan bahwa petugas di rumah sakit juga harus memasukkan data warga penerima vaksin secara manual ke data excel. Ia menyebut bahwa vaksin yang keluar tidak tercatat di P-Care.
"Datanya tidak cocok, wali kota dan dinkes provinsi mempertanyakan itu. Sebab vaksin yang terpakai di rumah sakit tidak terdata dengan baik," ungkap dia.
Berita Terkait
-
Cara Vaksinasi COVID-19 di BRSUD Tabanan, Gratis!
-
Dinas Kesehatan Pekanbaru Tarik Vaksin Covid-19, Kok Bisa?
-
China Beri Izin Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 3 Tahun ke Atas
-
WHO Akui Distribusi Vaksin Covid-19 Belum Merata ke Seluruh Dunia
-
WHO: 2,3 Miliar Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Tersebar di Dunia
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Tumpukan Sampah di Pasar Agus Salim Pekanbaru, Pedagang: Baunya Menyiksa
-
Ayah Bocah SD Meninggal Diduga Dibully Minta Keadilan: Pak Prabowo Tolong Kami
-
Selamat! Kamu Mendapatkan 4 Cuan DANA Kaget Bernilai Ratusan Ribu
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
Pemprov Riau Tunda Bayar Rp1,7 Triliun, Begini Respons Gubri Wahid