SuaraRiau.id - Pemerintah Republik Indonesia resmi membatalkan ibadah haji 2021 usai menimbang berbagai masukan, khususnya pandemi Covid-19.
Meski ada kekecewaan publik akibat pembatalan itu, Ketua Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj justru menilai bahwa hal ini jadi bukti berdaulatnya bangsa Indonesia di mata dunia.
Mustolih mengungkapkan, publik seharusnya memahami kebijakan ini tidak semata-mata keputusan pemerintah Indonesia saja, namun ada juga campur tangan pihak Arab Saudi selaku negara tuan rumah ibadah haji.
“Harus dipahami, kebijakan memberangkatkan misi haji tidak bisa dilakukan oleh pemerintah sendiri, akan tetapi pemerintah RI justru tergantung pada kebijakan negara lain dalam hal ini Arab Saudi sebagai negara tujuan dan tuan rumah,” kata Mustolih kepada Hops.id--jaringan Suara.com, Jumat (4/6/2021).
Mustolih pun menilai pemerintah sudah mengambil langkah yang tepat, mengingat pihak Arab Saudi sendiri belum memberikan akses persiapan haji hingga kejelasan soal kuota peserta jamaah 2021 ini.
“Maka manakala pemerintah Saudi tidak kunjung memberikan kejelasan tentang kuota dan akses persiapan haji serta berbagai keperluan mendasar lainnya, sudah tepat bila pemerintah disini mengambil langkah karena publik butuh kepastian,” ujar dia.
Mustolih juga menyampaikan bahwa di tengah sejumlah pihak yang mengkritik pemerintah terkait lemahnya diplomasi, ia justru menganggap hal tersebut jadi bukti berdaulatnya bangsa Indonesia di kancah dunia internasional.
Menurutnya, kedaulatan mutlak tersebut juga dianggap sebagai bentuk independensi alias kemandirian Indonesia sebagai bangsa dengan penduduk muslim terbesar di Indonesia.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak bergantung terhadap negara lain, termasuk Arab Saudi sekalipun.
“Keputusan ini juga menjadi sinyal kuat pemerintah RI sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia di kancah dunia internasional sebagai negara yang berdaulat penuh, sehingga memiliki independensi, bisa berpijak dan mengambil keputusan atas kehendaknya sendiri demi kepentingan dan keselamatan rakyatnya tanpa harus bergantung terhadap negara lain,” tutur Mustolih.
Pria yang merupakan advokat sekaligus pengajar di UIN ini pun mewajarkan, apabila ada sejumlah pihak yang tidak sejalan dengan keputusan pemerintah soal ibadah haji 2021.
“Penyelenggaraan haji yang melibatkan lintas kementerian, lembaga dan sektor di dalamnya tentu saja ada banyak kepentingan, termasuk kepentingan ekonomi. Maka wajar bila nanti ada pihak-pihak yang tidak sepemikiran dengan kebijakan pemerintah ini,” imbuhnya.
Berita Terkait
-
283 Orang Calon Haji Asal Bukittinggi Batal ke Tanah Suci Mekkah
-
Curhat Calhaj yang Batal Berangkat Tahun Ini: "Belum Tentu Tahun Depan Umur Kita Sampai"
-
Jangan Remehkan Ibadah Ini, Pahalanya Sama Dengan Menunaikan Ibadah Haji
-
Haji 2021 Ditiadakan, Kemenag Singkawang Buka Suara
-
Tunggu 34 Tahun Lagi, Ribuan Warga Kabupaten Tuban Gagal Berangkat Ibadah Haji
Terpopuler
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- 5 Pemain Timnas Indonesia yang Bakal Tampil di Kasta Tertinggi Eropa Musim 2025/2026
- Brandon Scheunemann Jadi Pemain Paling Unik di Timnas Indonesia U-23, Masa Depan Timnas Senior
- Siapa Sebenarnya 'Thomas Alva Edi Sound Horeg', Begadang Seminggu Demi Bass Menggelegar
Pilihan
-
Media Vietnam Akui Nguyen Cong Phuong Cs Pakai Tekel Keras dan Cara Licik
-
Satu Kata Erick Thohir Usai Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara Piala AFF
-
Pengobat Luka! Koreografi Keren La Grande di Final Piala AFF U-23 2025
-
8 HP Murah RAM Besar dan Chipset Gahar, Rp1 Jutaan dapat RAM 8 GB
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas 50 Jutaan: Murah Berkualitas, Harga Tinggi Jika Dijual Kembali
Terkini
-
Pasutri Kurir Sabu 20 Kg Ditangkap saat Hendak Transaksi di Parkiran Mall SKA
-
RG Ditangkap Terkait Beras Oplosan di Riau, Polisi Ungkap Modusnya
-
Mahasiswa Desak Usut Siapa Biang Kerok Penyebab Defisit Anggaran Riau
-
Siapa M? Sosok Disebut Jadi Tersangka Kasus Korupsi SPPD Fiktif DPRD Riau
-
Potensi PAD Besar, Truk Besar vs Kondisi Pelabuhan Tanjung Buton Jadi Sorotan