SuaraRiau.id - Penyebaran Covid-19 di Provinsi Guangdong, China kian mengkhawatirkan. Usai Guangzhou kini Kota Foshan menjadi kota yang ditutup total atau lockdown.
Pemerintah Kota Foshan mengumumkan bahwa warga yang tinggal di Distrik Chancheng dan Distrik Nanhai harus menjalani karantina sejak Selesa (1/6/2021).
Mereka juga dilarang mengikuti pertemuan, mendatangi gedung bioskop, tempat kebugaran, dan bar yang memang juga sudah ditutup sementara.
Melansir Antara, pembatasan di Foshan dilakukan setelah Guangzhou memperketat kebijakan lockdown sebagai upaya mengatasi penyebaran Covid-19 varian terbaru.
Pada Senin (31/5/2021), Provinsi Guangdong melaporkan 10 kasus domestik dan dua kasus tanpa gejala. Foshan sendiri mendapatkan dua kasus baru dan satu kasus tanpa gejala.
Foshan dan Guangzhou merupakan pusat karantina terbesar di wilayah selatan China bagi para pengguna pelayanan penerbangan internasional sebelum melanjutkan perjalanan ke berbagai kota lainnya.
Dewan Pemerintahan China telah membentuk satuan tugas khusus untuk memberikan supervisi kebijakan penanganan Covid-19 varian baru.
Bandar Udara Internasioal Baiyun di Guangzhou sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia sempat membatalkan 30 persen jadwal penerbangannya seiring dengan terus bertambahnya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
Sebelumnya, dikabarkan varian baru virus Corona menyebar begitu cepat di Guangzhou. Hal tersebut membuat otoritas setempat mengambil tindakan ketat dengan membatalkan ratusan penerbangan.
Tak hanya itu, otoritas di daerah tersebut juga mengunci atau lockdown salah satu distrik di Ibu Kota Provinsi Guangdong itu.
Distrik Liwan, wilayah yang paling parah terkena dampak Covid-19, sejak Senin (31/5/2021) lalu telah ditutup beberapa akses jalan dan 473 persimpangan jalan.
Orang-orang yang tinggal di wilayah tersebut dilarang keluar-masuk dan semua tempat umum ditutup.
Pemerintah Kota Guangzhou juga telah membentuk 300 tim untuk melakukan investigasi epidemiologi. Program vaksinasi massal juga dibatalkan agar petugas medis lebih berkonsentrasi pada tes PCR massal.(Antara)
Berita Terkait
-
Temuan Baru Lagi, Vietnam Deteksi Varian Baru Virus Corona
-
Covid-19 Tiba-tiba Melonjak di Guangzhou China, Penerbangan Dibatalkan
-
Negeri Komunis China Bantu Palestina Rp 14 Miliar dan 200 Ribu Vaksin
-
Lagi, Varian Baru Virus Corona Thailand Terdeteksi di Inggris
-
Hanya Dalam Sepekan, Dua Penjaga Kebun Binatang di China Tewas Diterkam Harimau
Terpopuler
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- Kontroversi Bojan Hodak di Kroasia, Sebut Persib Bandung Hanya Tim Papan Bawah
- 7 HP Murah dengan Kamera Jernih: Senjata Andalan Para Content Creator
- Stefano Lilipaly Hattrick ke Gawang Emil Audero, Wajib Masuk Skuad Utama?
Pilihan
-
Bakal Debut Lawan China, Emil Audero Punya Kepercayaan Diri Tinggi!
-
BREAKING NEWS! Erick Thohir Mendadak Tinggalkan Kongres PSSI, Ada Apa?
-
5 Rekomendasi Mobil Tangguh dan Murah, Cocok Buat Pemula yang Baru Belajar Nyetir!
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Pria Juni 2025, Harga Mulai Rp 8 Ribuan dan Wajah Makin Cerah!
-
Prediksi Timnas Indonesia vs China: Momen Sempurna untuk Menang, Garuda!
Terkini
-
Polisi Ungkap Penyebab Kematian Bocah SD Diduga Korban Bullying di Indragiri Hulu
-
HUT PNM ke-26, Bobon Santoso Masak Besar Bersama Nasabah PNM Mekaar
-
Pastikan Ratusan Ribu dari DANA Kaget Jadi Milikmu, Klik 3 Linknya
-
Geng Motor Bawa Sajam di Pekanbaru Ternyata Masih Pelajar, Ada yang Mau Ujian
-
Gubri Wahid soal Study Tour-Perpisahan Sekolah: Tak Boleh Mewah, Jangan Bebani Orangtua