Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Senin, 24 Mei 2021 | 14:09 WIB
Rekan sejawat mengiringi jenazah perawat meninggal terpapar Covid-19 di RSUD Mandau, Bengkalis, Riau. [Ist]

SuaraRiau.id - Tenaga perawat yang bertugas di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Mandau, Kabupaten Bengkalis, Ns Yayuk Sujewi SKep (40) meninggal terpapar Covid-19.

Ia menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu (23/5/2021) sekitar pukul 21.25 WIB di ruangan ICU RSUD Mandau.

Yayuk merupakan salah satu tenaga medis yang langsung menangani pasien Covid-19 di instalasi tersebut.

Kepergian perawat yang berdedikasi tinggi dalam memerangi wabah ini menyisakan duka yang mendalam bagi rekan paramedis.

Rekan sejawatnya yang merupakan dokter, perawat, karyawan hingga manajemen rumah sakit tampak dirundung pilu.

Kepergian perawat ini dilepas bak pahlawan di masa pandemi, lagu Gugur Bunga menggema saat pelepasan jenazah di areal rumah sakit menuju ke pemakaman.

Rekan-rekannya menyanyikan lagu gugur bunga tersebut sebagai bentuk penghormatan terakhir baginya.

"Telah gugur pahlawanku, tunai sudah janji bakti," seru paramedis berulang-ulang, saat melepaskan jenazah.

Direktur RSUD Mandau Drg Sri Sadono melalui Humas, dr Rangga Moendanoe menyampaikan bahwa almarhumah telah bertugas di RSUD Kecamatan Mandau selama 10 tahun.

"Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, ibu dari 3 orang anak ini dikenal memiliki keterampilan yang baik serta kepribadian yang sangat ramah dan tidak jarang mendapat apresiasi dan pujian dari pasien dan sesama rekan kerjanya," kata Rangga, Senin (24/5/2021).

Menurut Rangga, kejadian ini merupakan sebuah kehilangan yang sangat mendalam.

"Mewakili keluarga besar RSUD Mandau, di mana saat meningkatnya kasus Covid-19 ini, kita harus mengikhlaskan kepergian salah satu pejuang terbaik kita, perawat yang sangat berdedikasi dalam menjalankan tugasnya. Kami berharap semoga almarhumah diberikan tempat yang terbaik oleh Yang Maha Kuasa, dan keluarga yang ditinggalkan di berikan ketabahan dan keikhlasan," ungkapnya.

Yayuk sendiri mulai diketahui terinfeksi Covid-19 pada tanggal 16 Mei 2021, dan kemudian di rawat di ruang isolasi.

Selama perawatan, karena gejala yang dialami cukup berat maka Yayuk dipindahkan ke Ruangan ICU Covid-19, untuk mendapatkan pertolongan yang maksimal. Namun selama 7 hari perawatan, nyawanya tetap tidak bisa tertolong.

"Tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 memiliki resiko mendapat gejala yang lebih berat, mengingat kondisi kesibukan yang meningkat terutama disaat pandemi ini dapat menurunkan imunitas. Selain itu, kontak yang terus menerus dengan pasien positif juga meningkatkan kemungkinan untuk terpapar lebih sering. Meskipun dalam bekerja, setiap tenaga kesehatan telah dilengkapi dengan APD yang sesuai standar namun tetap saja resikonya masih ada," jelas Rangga.

Load More