SuaraRiau.id - Beberapa waktu lalu, pengamat Militer dan Pertahanan Connie Rahakundini Bakrie sempat melempar kabar bahwa ada mafia alutsista di Tanah Air. Menurutnya, si mafia acap mencari keuntungan dari transaksi alutsista Indonesia.
Connie lantas menyebut sosoknya, yakni mister M. Dia akhirnya coba mengungkap siapa mister M yang dimaksud, usai didesak Peter Gontha akhir pekan lalu.
Menurutnya, pihak-pihak yang mencari keuntungan di dalam negeri sangatlah banyak, termasuk yang utama adalah mister M.
“Karena menurut saya terlalu jelimet, terlalu banyak yang bermain,” kata Connie, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Senin 3 Mei 2021.
Sosok mister M, kata Connie, sebenarnya mudah untuk dicari. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah Indonesia serius ingin memberantas mafia alutsista tersebut.
“Kalau nama enggak akan saya sebut. Tinggal cari saja, gampang kok asal mau saja. Dan itu pun asal yang ini semua enggak terlibat,” ungkapnya.
Munculnya sosok mister M, tambah Connie, memang jadi fenomena tersendiri. Sebab dia hadir usai adanya kebutuhan dari user.
Ia pun lantas memberi klu kalau sosoknya tak jauh dari lingkaran di Kementerian Pertahanan. Maka itu, dia kemudian menantang apakah KPK mau bergerak dan serius ingin mengebiri mister M tersebut.
Sebab, sambung Connie, pemain senjata di Tanah Air tak banyak, sehingga mudah diketahui siapa dia sebenarnya.
“Kalau KPK benar-benar serius, tinggal di trace saja uangnya ke mana (transaksi). Rekanan dan pemain senjata di Indonesia kan tidak banyak. Dan kemudian mau enggak dibuka hal ini,” tutur wanita 56 tahun itu.
Dalam waktu yang sama, Connie menambahkan bahwa sebenarnya upaya memberantas mafia atau broker pembelian alutsista memang tak mudah.
Presiden Joko Widodo sendiri pernah teguh inginakan merampingkan prosedur pengadaan alutsista dan memberantas broker. Akan tetapi problemnya tidak juga terlaksana.
“Presiden sudah memerintahkan tapi tidak jalan,” katanya.
Maka itu, dia mengusulkan agar pengguna anggaran tidak hanya ada di tangan Kemenhan. Tetapi juga di tangan Panglima TNI.
Dengan begitu, akan diketahui betul apa saja yang dibutuhkan, dan anggaran bakal diserap sesuai kebutuhan.
Berita Terkait
-
Saat Berduka KRI Nanggala 402, Isu Mafia Alusista Mister M Mencuat
-
Komisi I akan Tanyakan soal Dugaan Mafia Alutista di Raker Menhan-Panglima
-
Saat Pandemi Covid-19, Prabowo Bikin Pasukan Kawal Khusus, Begini Kata DPR
-
Pengamat Militer: Peryataan Pangdam Jaya Agar FPI Dibubarkan Berlebihan
-
Kemenhan Bangun Universitas Pertahanan di Perbatasan RI-Timor Leste
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
MBG dan Pelibatan Masyarakat Menjadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku
-
5 Mobil Matic Bekas untuk Pensiunan, Harga Bersahabat dan Serba Hemat
-
Madu Mastuti Bangun Malessa sebagai Ruang Berkarya dan Berdaya bagi Perempuan
-
Cerita Mahout Menjaga Gajah Sumatera yang Habitatnya Kini Tergusur
-
Pelajar Tewas dalam Tabrakan Sesama Sepeda Motor di Pekanbaru